TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyesalkan tindakan dan sikap dari Habib Rizieq Shihab yang menolak untuk penelusuran kontak atau tracing Covid-19.
Sebelumnya diketahui Rizieq Shihab pernah melakukan kontak erat dengan orang lain yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami sangat menyesalkan sikap Saudara M Rizieq Shihab yang menolak untuk dilakukan penelusuran kontak mengingat pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19," kata Mahfud MD dalam keterangan resmi di Media Center Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Jakarta, Minggu (29/11/2020) dilansir bnpb.go.id.
Mahfud MD mengatakan pemerintah akan menindak tegas siapapun yang melanggar ketentuan dan membahayakan keselamatan serta kesehatan masyarakat.
Baca juga: Habib Rizieq Disebut Pulang Paksa dari Rumah Sakit, FPI Beri Bantahan, RS Ummi Beberkan Fakta Ini
Mahfud MD meminta kepada masyarakat agar kooperatif sehingga penanganan Covid-19 dapat berhasil.
"Pemerintah akan melakukan langkah dan tindakan tegas bagi siapapun yang melanggar ketentuan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan masyarakat," tegas Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud menjelaskan setiap warga negara harus menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak aman serta menghindari kerumunan.
"Dalam situasi penularan Covid-19 yang masih terjadi setiap warga negara hendaknya menjalankan protokol kesehatan," imbau Mahfud.
Baca juga: 5 Pernyataan FPI Terkait Rizieq Shihab Pulang Paksa dari RS Ummi, Bantah Tegas, Singgung Soal Swab
Mahfud MD juga menekankan agar warga secara sukarela bersedia untuk dites dan menjalani perawatan jika terkonfirmasi tertular Covid-19.
"Termasuk secara sukarela untuk dites, ditelusuri kontak eratnya serta bersedia menjalani perawatan atau karantina jika positif tertular virus Corona," kata Mahfud.
Sementara itu Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga menyesalkan sikap penolakan penelusuran kontak untuk penanggulangan Covid-19 tersebut.
Sebelumnya Doni telah menerima laporan dari Wali Kota Bogor Bima Arya dan Direktur Utama Rumah Sakit Ummi Andi Tata perihal apa yang telah dilakukan oleh Rizieq Shihab terkait perawatan di rumah sakit ibu dan anak tersebut.
Baca juga: Deretan Kontroversi Habib Rizieq Seputar Tes Swab, Hasil Masih Dirahasiakan, Bima Arya Tegur RS
Menurut Doni, seharusnya hal itu tidak pernah terjadi dan Rizieq Shihab dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
"Kami meminta Saudara Rizieq sebagai tokoh masyarakat untuk kooperatif dan memberikan teladan dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19," kata Doni.
Sementara itu diberitakan sebelumnya Bima Arya menegur keras RS Ummi yang tidak mengetahui adanya kegiatan tes usap (swab) terhadap Rizieq Shihab.
Dilansir Kompas.com, Bima mengatakan, pihak rumah sakit seharusnya mengetahui siapa saja orang yang datang atau berkunjung.
"Kami tegur. Rumah sakit ini kan punya sistem, masa nggak tahu ada orang yang datang. Bisa di-swab tetapi tidak diketahui."
"Saya, kapolres, dandim, masuk dicek, masa tim medis dari luar masuk untuk swab tidak ketahuan," ucap Bima, Sabtu (28/11/2020).
Baca juga: Demi Keselamatan Masyarakat, Mahfud MD Sarankan Habib Rizieq Penuhi Panggilan Polisi, Ini Kata FPI
Bima juga menyangsikan tes swab yang dilakukan tim kesehatan dari MER-C terhadap Rizieq Shihab.
Sebab, berdasarkan informasi yang diterima, sampel swab Rizieq telah dibawa ke laboratorium MER-C di Jakarta yang rupaya tidak terdaftar sebagai tempat rujukan Covid-19.
Bima meminta RS Ummi bersikap kooperatif dan terbuka.
Apabila RS Ummi terbukti ikut menutupi masalah itu, RS tersebut dapat dijerat pidana.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)