TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 5.533 pasien per Rabu (2/12/2020).
Dikutip dari www.kemkes.go.id, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 549.508 pasien.
Sebelumnya, pada Selasa (1/12/2020), total pasien positif Covid-19 sebanyak 543.975 orang.
Lalu, jumlah pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 458.880 pasien di seluruh Indonesia.
Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 454.879 orang.
Sehingga, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 4.001 orang.
Baca juga: Tak Terima Jateng Disebut Biang Kerok Kenaikan Corona, Ganjar Sebut Ada Data Ganda: Datane Keliru
Baca juga: Positif Covid-19, Anies Baswedan Ceritakan Kegiatannya saat Isolasi Mandiri di Rumah Dinas
Kemudian, total ada 17.199 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga Rabu hari ini.
Sementara, data Selasa kemarin sebanyak 17.081 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 118 orang.
Rantai Distribusi Vaksin Telah Siap
Masyarakat perlu untuk mengetahui, bahwa vaksin merupakan produk biologis yang memiliki kerentanan pada perubahan suhu.
Sehingga, umumnya vaksin perlu tersimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, dan suhu ini harus terjaga dari pabrik sampai ke puskesmas.
Proses menjaga suhu vaksin di kondisi ideal dari awal sampai akhir inilah yang disebut cold chain (rantai dingin).
Dengan begitu masyarakat menjadi tahu bahwa vaksin terjaga kualitasnya sejak awal sampai ke pemberian vaksinasi.
Baca juga: Istana Puji Sikap Terbuka Anies Baswedan, Riza Patria hingga Said Aqil yang Positif Terpapar Corona
Baca juga: Vaksin Moderna Diklaim Ampuh 100 Persen Sembuhkan Pasien Corona Akut
Pakar Imunisasi, dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH menjelaskan, dari mana pun asal vaksinnya itu nanti, akan melalui pabrik vaksin kita di PT Bio Farma.
Mereka sudah mempunyai armada untuk menerima dan mendistribusikan vaksin.
"Jadi kita sudah punya depo-depo vaksin. Kemudian Provinsi sudah memiliki cold room, atau lemari penyimpanan khusus," ujarnya, dikutip dari laman Covid19.go.id, Senin (30/11/2020).
Indonesia telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melaksanakan program vaksinasi.
Proses distribusi vaksin di Indonesia bisa dilakukan dari Aceh sampai Papua dan sudah menggunakan sistem cold chain yang baik, hingga ke pelosok negeri.
Lemari penyimpan berpendingin khusus yang ada di Provinsi, bisa menyimpan vaksin untuk jangka waktu 3-6 bulan dengan suhu terjaga di angka 2-8 derajat celcius.
Pengiriman ini kemudian dilakukan secara bertahap ke level Kabupaten/Kota hingga ke rumah sakit dan puskesmas.
Saat keluar dari cold room, vaksin pun harus cepat dimasukkan ke kotak sementara yang dirancang khusus untuk menjaga temperaturnya dalam perjalanan.
Baca juga: Gubernur dan Wagub DKI Positif Corona, Pemerintah Harap Kesadaran Masyarakat Meningkat
Baca juga: Anies Baswedan & Wakil Gubernur DKI Positif Corona, Ridwan Kamil Beri Tanggapan, Panjatkan Doa Ini
Mengingat vaksinasi harus dilakukan dengan teratur agar terjaga kualitasnya, dr Elizabeth menerangkan, idealnya pemberian vaksin itu harus terjadwal, pada tanggal berapa, jam berapa, dan di mana lokasinya.
Baik petugas yang memberi pelayanan maupun masyarakat harus tahu, sehingga pada waktunya nanti pemberi pelayanan dan yang dilayani bertemu dengan teratur.
Dengan menyusun jadwal jauh-jauh hari sebelumnya, diharapkan proses pelayanan berlangsung dengan lebih cepat.
"Maksimum satu orang hanya memerlukan 10 menit untuk dilayani dari pendaftaran hingga vaksinasi," kata dr Elizabeth.
Baca juga: Anies Baswedan Positif Virus Corona Jadi Trending Twitter, Sikapnya Jadi Perbincangan Netizen
Baca juga: IATA: Maskapai Penerbangan Kunci Keberhasilan Distribusi Vaksin Covid-19 ke Seluruh Dunia
(Tribunnews.com/Nuryanti)