News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

IDI: Kematian Akibat Virus Corona itu Nyata, 192 Dokter Meninggal Terpapar Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulsel menurunkan jenazah pasien Covid-19 dari mobil ambulans untuk dimakamkan di pekuburan Macanda, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jumlah kematian akibat Covid-19 masih meningkat termasuk pada dokter dan tenaga kesehatan.

Tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperbarui jumlah kematian dokter maupun tenaga kesehatan, hingga per 5 Desember, dari Maret hingga Desember ini, terdapat total 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid, yang terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat.

Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, Dr Eka Mulyana, SpOT(K),MKes,SH,MHKes mengingatkan, Covid-19 benar-benar nyata dan telah memakan nyawa banyak orang dalam waktu yang cepat.

 "Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak mempercayai adanya Covid ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi IDI yang diterima, Sabtu (5/12/2020).

Ia menuturkan, tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan pakai sabun).

"Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar. Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak, termasuk Anda," ungkapn dr.Eka.

Baca juga: Subuh-subuh Antar Pasien Covid-19, Ambulance Ini Malah Tabrak Truk

Berdasarkan catatan IDI, dalam kurun waktu seminggu pertama bulan Desember 2020, angka kematian tenaga medis naik hingga tiga kali lipat.

"Kami dari tim mitigasi PB IDI secara khusus juga mengingatkan kepada para teman sejawat tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan SOP seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter di saat melakukan pelayanan dan saat berada di keluarga dan komunitas," harap dr.Eka.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum (4 guru besar), dan 89 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 85 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Berikut data kematian Dokter dan tenaga kesehatan berdasarkan provinsi :

Jawa Timur 39 dokter, 2 dokter gigi, dan 36 perawat
DKI Jakarta 31 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat
Sumatra Utara 24 dokter dan 3 perawat
Jawa Barat 17 dokter, 3 dokter gigi, dan 18 perawat
Jawa Tengah 17 dokter dan 21 perawat
Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat
Banten 7 dokter dan 2 perawat
Bali 6 dokter
DI Aceh 6 dokter dan 2 perawat
Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat
Riau 5 dokter
DI Yogyakarta 5 dokter dan 2 perawat
Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi,  dan 6 perawat
Sumatra Selatan 4 dokter dan 5 perawat
Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat
Sulawesi Utara 3 dokter
Nusa Tenggara Barat 2 dokter
Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat
Kalimantan Tengah 1 dokter dan 2 perawat
Lampung 1 dokter dan 1 perawat
Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat
Bengkulu 1 dokter
Sulawesi Tenggara 1 dokter dan 2 dokter gigi
Papua Barat 1 dokter
Papua 2 perawat
Nusa Tenggara Timur 1 perawat
Kalimantan Barat 1 perawat
DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini