TRIBUNNEWS.COM – Banyak negara masih berjuang melawan keberadaan covid-19.
Pasalnya virus ini masih sulit dikendalikan dan kian menelan korban jiwa.
Melalui laman covid19.go.id, situs resmi penanganan covid-19 Indonesia, per tanggal 5 Desember 2020 tercatat sudah 220 negara terjangkit, 65.257.767 orang terkonfirmasi, dan 1.513.179 meninggal dunia.
Memang, kini kehidupan perlahan pulih dan terlihat beberapa sektor ekonomi mulai bergerak.
Tapi tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan dan standar khusus, mulai dari pembatasan kapasitas jumlah karyawan, sampai membuat aturan pembatasan usia karyawan yang diperbolehkan bekerja di kantor.
Banyak hal yang perlu diterapkan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini.
Hal ini dijelaskan oleh dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru pada acara Keterangan Pers yang disiarkan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (04/12/2020).
“Sebagian dari Anda mungkin sudah mulai beraktivitas kembali, seperti bekerja di kantor. Soal kesehatan kerja ini memang tidak main-main, mulai dari pengecekan suhu, pengaturan kapasitas dan posisi di dalam lift, pengaturan denah ruang kerja antar karyawan yang dibuat berjarak.
Bahkan beberapa perusahaan meminta karyawan di atas 50 tahun untuk bekerja dari rumah.
"Hal ini penting dilakukan, mengingat kelompok tersebut terhitung berisiko tinggi jika tertular," kata dr. Reisa.
Selama menunggu kedatangan vaksin pun, ketertiban 3M harus terus dilakukan.
Hal ini ditegaskan oleh dr. Aulia Giffarinnisa, Dokter - RSDC Wisma Atlet.
“Jangan berfikir bahwa kebaikan itu harus besar, tapi minimal dari orang-orang terdekat kita dengan cara mencegah penularan lewat 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak)."
"Dengan bersama-sama seperti itu, akan membantu tenaga kesehatan seperti kami untuk mencegah dan mengembalikan kehidupan normal seperti dulu lagi,” katanya.