News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ingat Ya, Jangan Menurunkan Masker ke Dagu, Kata Ahli Itu Picu Bahaya Serius

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketika obat Covid-19 belum ditemukan, maka langkah yang bisa kita lakukan adalah menghindari penularan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, kita juga perlu berolahraga teratur agar pertahanan tubuh semakin kokoh. Ketika kita berolahra sebatas jalan kaki, penggunaan masker diperbolehkan, akan tetapi jika olahraga yang intensitasnya sudah sedang menuju berat, seperti jogging apalagi lari, sebaiknya tidak pakai masker dikarenakan jogging atau lari sambil memakai masker berisiko menyebabkan terjadinya pneumothorax atau kolaps paru. Sehingga untuk kedua olahraga tersebut, kita paling baik melakukannya di rumah menggunakan treadmill dan tanpa masker, selama pandemi. TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka

TRIBUNNEWS.COM – Banyak negara masih berjuang melawan keberadaan covid-19.

Pasalnya virus ini masih sulit dikendalikan dan kian menelan korban jiwa.

Melalui laman covid19.go.id, situs resmi penanganan covid-19 Indonesia, per tanggal 5 Desember 2020 tercatat sudah 220 negara terjangkit, 65.257.767 orang terkonfirmasi, dan 1.513.179 meninggal dunia.

Memang, kini kehidupan perlahan pulih dan terlihat beberapa sektor ekonomi mulai bergerak.

Tapi tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan dan standar khusus, mulai dari pembatasan kapasitas jumlah karyawan, sampai membuat aturan pembatasan usia karyawan yang diperbolehkan bekerja di kantor.

Banyak hal yang perlu diterapkan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini.

Hal ini dijelaskan oleh dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru pada acara Keterangan Pers yang disiarkan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (04/12/2020).

“Sebagian dari Anda mungkin sudah mulai beraktivitas kembali, seperti bekerja di kantor. Soal kesehatan kerja ini memang tidak main-main, mulai dari pengecekan suhu, pengaturan kapasitas dan posisi di dalam lift, pengaturan denah ruang kerja antar karyawan yang dibuat berjarak.

PERMUDAH KOMUNIKASI - Ega Mahardini (37), penyandang tuna rungu saat membuat dan menunjukkan masker transparan karyanya, Kamis (12/3). Berangkat dari kesulitan komunikasi saat pandemi dengan keharusan memakai masker, dengan keahliannya menjahit, Ega membuat masker transparan untuk bisa memudahkan berkomunikasi khususnya dengan komunitas sesama penyandang tuna rungu. Masker transparan karyanya dijual Rp 12.000 per buah dan sudah dikirim ke sejumlah kota di Indonesia. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ) (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Bahkan beberapa perusahaan meminta karyawan di atas 50 tahun untuk bekerja dari rumah.

"Hal ini penting dilakukan, mengingat kelompok tersebut terhitung berisiko tinggi jika tertular," kata dr. Reisa.

Selama menunggu kedatangan vaksin pun, ketertiban 3M harus terus dilakukan.

Hal ini ditegaskan oleh dr. Aulia Giffarinnisa, Dokter - RSDC Wisma Atlet.

“Jangan berfikir bahwa kebaikan itu harus besar, tapi minimal dari orang-orang terdekat kita dengan cara mencegah penularan lewat 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak)."

"Dengan bersama-sama seperti itu, akan membantu tenaga kesehatan seperti kami untuk mencegah dan mengembalikan kehidupan normal seperti dulu lagi,” katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini