Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan vaksin Covid-19 untuk masyarakat pasti memiliki keamanan dan kemanjuran yang telah teruji.
"Komitmen Pemerintah hanya memberikan vaksin yang bermutu berkhasiat dan aman," ungkap Penny seperti dikutip dari siaran video dari Sekretariat Presiden RI, Senin (7/12/2020).
Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data-data terkait dan kemanjuran vaksin Covid-19 Sinovac Biotech dari China.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Moskow Segera Dimulai dengan Target 7 Juta Orang
Setelah data lengkap, lanjut Penny, maka persetujuan darurat atau EUA dapat dikeluarkan.
Satu diantara syarat EUA dapat terbit adalah, setelah ditemukan kemanjuran setidaknya 50 persen.
"Untuk observasi pengamatan aspek khasiat dan efektifitasnya biasanya adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan," ujar dia.
Baca juga: Tenaga Medis hingga TNI-Polri Masuk Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
Sementara itu dari aspek keamanan, berdasarkan kunjungan tim BPOM yang memantau produksi vaksin langsung di China didapatkan hasil yang baik di mana cara pembuatan obat telah sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditentukan.
"Alhamdulillah kalau dari aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik.
Alhamdulillah tidak ada efek samping yang critical. Jadi dari aspek keamanan sudah baik," ungkapnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Positif COVID-19, Akan Lakukan Isolasi Mandiri Bersama Istri
Diketahui, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 Sinovac Biotech tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020).
Kedatangan ini merupakan pengadaan tahap pertama vaksin dari China itu yang berjumlah toal 3 juta vaksin.
Sementara untuk 1,8 juta vaksin Sinovac direncanakan datang pada Januari 2021.