News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Terdeteksi di Kapal Pesiar Singapura, 1.700 Penumpang Harus Isolasi Diri dalam Kabin

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Coronavirus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Sekitar 1.700 penumpang Kapal Pesiar Royal Caribbean dari Singapura harus tetap berada di kabin mereka selama lebih dari 14 jam pada Rabu (9/12/2020), setelah terdeteksi kasus Covid-19 di kapal.

Hal ini memaksa kapal kembali ke pelabuhan.

Padahal berdasarkan aturan, semua penumpang kapal pesiar wajib melakukan uji  polymerase chain reaction (PCR) untuk virus Covid-19 hingga tiga hari sebelum pelayaran empat hari dimulai pada Senin (7/12/2020).

Reuters melaporkan, penumpang yang terdeteksi Covid-19 itu adalah seorang laki-laki berusia 83 tahun.

Dia telah melaporkan ke pusat medis kapal mengalami diare dan tes di dalam kapal dilakukan hingga diketahui dirinya terinfeksi Covid-19.

Kemudian dia dibawa ke rumah sakit pada hari Rabu setelah kapal kembali ke pelabuhan.

Baca juga: Singapura Kecewa PBB Hapus Ganja dari Daftar Narkotika Berbahaya

Sejauh ini otoritas setempat mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap kontak dekat pasien Covid-19 di antara 1.680 tamu dan 1.148 awak kapal.

Semua penumpang pun harus mengisolasi diri di dalam kamar mereka karena pelacakan kontak berlanjut pada Rabu sore.

Kapal pesiar kembali ke Singapura pada pukul 8 pagi waktu setempat dan pada pukul 17.00 penumpang masih diminta untuk mengisolasi diri di kabin mereka. Karena semua penumpang akan menjalani pengujian wajib Covid-19 sebelum meninggalkan pelabuhan.

"Kami memahami ini bukan bagaimana Anda berencana untuk menghabiskan pelayaran Anda dan sekali lagi bapaj dan ibu yang terhormat, saya sangat menyayangkan ini," kata kapten dalam rekaman yang didengar oleh Reuters.

Pelayaran Royal Caribbean adalah pelayaran pertamanya sejak perusahaan menghentikan operasi  pada bulan Maret lalu karena virus corona.

Berlayar di perairan singapura hanya terbuka untuk penduduk Singapura dan tidak berhenti.

Pelayaran Kapal pesiar ini merupakan bagian dari rencana Singapura untuk menghidupkan kembali industri pariwisatanya yang telah babak belur akibat virus, yang telah menginfeksi lebih dari 67,7 juta orang di dunia dan menewaskan 1.548.575 orang.

Sementara Singapura mencatat lebih dari 58.000 kasus dan 29 kematian.

Bagian dari tindakan pencegahan untuk dimulainya kembali kapal pesiar berlayar di Singapura melibatkan pengujian pra-keberangkatan dalam waktu 48 hingga 72 jam sebelum boarding. Para penumpang juga wajib memakai masker dan jarak sosial setiap saat.

"Saya benar-benar tidak tahu bagaimana bisa pasien terinfeksi," kata penumpang lain Muhammad Rezal Ramli, 40, yang telah ikut dalam pelayaran bersama dua anaknya yang masih kecil.

Para ahli penyakit menular mengatakan ada banyak alasan mengapa pasien bisa lolos saat pemeriksaan pra-keberangkatan.

Para ahli mengatakan tes PCR mungkin negatif palsu atau tidak mengambil fragmen virus lama, atau pasien mungkin telah terinfeksi antara tes hingga boarding.

"Ini adalah pemeriksaan realitas bahwa tes saat ini tidak sempurna," kata Paul Tambyah, Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection.

“Kontak dekat kasus yang terinfeksi akan ditempatkan dalam karantina atau pengawasan kesehatan,” kata kementerian kesehatan Singapura dalam sebuah keterangan yang dikirimkan kepada penumpang.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini