"Penting untuk menjaga perspektif yang tenang dan rasional pada jenis tersebut, karena ini adalah evolusi virus yang normal dan kami berharap varian baru ini berlalu seiring waktu," imbuhnya.
Di sisi lain, Dr Jeremy Farrar, Direktur Wellcome, mengatakan varian baru ini berpotensi serius.
"Pengawasan dan penelitian harus dilanjutkan, dan kami harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari virus," tuturnya.
Baca juga: Singapura Siapkan Dana Lebih dari USD 1 Miliar untuk Program Vaksin Covid-19 Gratis
Baca juga: Pemerintah Minta Rumah Sakit Jangan Dulu Promosi Vaksin dan Vaksinasi Covid-19
Tanggapan WHO
WHO memberikan tanggapan mengenai varian baru virus corona tersebut.
Mike Ryan, pakar utama keadaan darurat WHO, mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait hal itu.
"Kami mengetahui varian genetik ini dilaporkan pada 1.000 individu di Inggris," kata Mike Ryan dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (15/12/2020).
Dikutip Tribunnews.com, meskipun begitu, WHO tidak melihat adanya perilaku berbeda dengan jenis virus yang ada.
Bahkan, tidak ada indikasi varian ini menyebabkan dampak yang lebih buruk atau membuat vaksin tak manjur menaklukannya.
"Pihak berwenang sedang melihat signifikansinya. Kami telah melihat banyak varian, virus ini berevolusi dan berubah dari waktu ke waktu," jelasnya.
10 Negara Angka Kesembuhan Covid-19 Terbanyak dan Negara dengan Kematian Terendah di Dunia
Pandemi Covid-19 masih mewabah di hampir seluruh negara di dunia sampai Desember 2020 ini.
Menurut laporan Worldometers, virus corona sudah menyebar di 218 negara dan 2 alat transportasi internasional.
Indonesia ada di posisi ke-18, menurut jumlah kasusnya dibanding negara-negara yang sudah terjangkit.