Laporan wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Golkar, Yahya Zaini, menyambut baik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan vaksin Covid-19 untuk rakyat.
Terlebih Jokowi juga rela dan bersedia menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19.
“Hal ini menunjukkan bukti komitmen beliau untuk mengutamakan keselamatan rakyat. Sebagaimana beliau pernah mengatakan keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi (salus populi suprema lex esto),” kata Yahya Zaini dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Politikus senior Partai Golkar tersebut, meminta kepada Kementerian Kesehatan sebagai instansi yang ditunjuk untuk melaksanakan vaksinasi agar segera menyiapakan dua hal.
Baca juga: Universitas Padjajaran Ciptakan Laboratorium Bergerak BSL 2 untuk Penanganan Covid-19
Pertama, Kemenkes segera melakukan sosialisasi secara intensif dan massif dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar masyarakat menerima secara suka rela untuk divaksinasi.
“Temuan kami dilapangan, masih ada sekitar 30 persen masyarakat yang belum bersedia untuk divaksinasi. Diperlukan pendekatan secara persuasif kepada mereka,” ujar anggota DPR dari Dapil VIII Jawa Timur tersebut.
Kedua, lanjut Yahya, menyiapkan SDM atau tenaga kesehatan yang akan bertugas sebagai vaksinator, alat kesehatan, infrastrukur rumah sakit, dan puskesmas serta logistik untuk mendistribusikan serta tempat penyimpanan vaksin sesuai dengan suhu yang diperlukan untuk vaksin yang akan digunakan.
Baca juga: 5 Hakim Terpapar Covid-19, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Lockdown Lagi
“Saya berharap dengan adanya vaksinasi tersebut dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sehingga ekonomi bisa segera pulih dan rakyat hidup kembali dalam keadaan normal. Sementara menunggu, kita semua harus tetap menjalankan dan patuhi prokes secara ketat,” katanya.
Ketika ditanya berapa anggaran yang diperlukan Yahya menjelaskan kurang lebih sekitar Rp 60 triliun untuk membeli vaksin dan biaya yang diperlukan untuk vaksinasi sebanyak 107 juta orang dengan dua kali vaksinasi.
“Soal anggaran, saya yakin pemerintah sudah menyiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk itu,” katanya.