Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alat deteksi Covid-19 yang menggunakan hembusan nafas buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan saat ini GeNose telah digunakan di beberapa rumah sakit.
"Saat ini memang sudah ada beberapa rumah sakit yang memakai GeNose," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Menristek Perkenalkan Dua Alat Deteksi Covid-19 Buatan Anak Bangsa, GeNose dan CePAD
Bambang menuturkan rumah sakit yang memakai diantaranya, adalah RS Bhayangkara di Yogyakarta, RS Karyadi di Semarang, Rumah Sakit Muwardi di Solo, Rumah Sakit UNS.
GeNose, menurut Bambang, memiliki sensitifitas mencapai 92 persen dengan spesifitas 95 persen.
"Kapasitas produksi per Februari nanti mencapai 5.000 unit. Sudah bisa dipakai dan didistribusikan ke seluruh Indonesia," tutur Bambang.
Baca juga: GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM Tingkat Akurasinya sampai 93 Persen, Biaya Tes Rp 25 Ribu
Satu perangkat GeNose dapat dimiliki dengan merogoh kocek hingga Rp62.000.000.
Seperti diketahui, GeNose merupakan perangkat yang mampu mendeteksi covid-19 menggunakan hembusan nafas. GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes.