News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Menkes Budi: Vaksin Lindungi Diri dan Semua Orang

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Gunadi Sadikin - Menteri Kesehatan

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perdana akan berlangsung Rabu (13/1/2021) besok dan kemudian berlanjut di hari selanjutnya untuk semua daerah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta, agar semua pihak turut mengikuti program vaksinasi Covid-19.

"Pesan saya atau imbauan saya adalah vaksinasi ini enggak mungkin bisa berhasil tanpa dukungan semua.

Vaksinasi ini ada tujuannya untuk memastikan bahwa herd immunity itu bisa kita capai dalam waktu singkat," harapnya dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, vaksinasi merupakan program bersama, bukan hanya untuk melindungi diri sendiri tapi juga melindungi keluarga, melindungi tetangga-tetangga, melindungi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Hari Ini Komisi IX DPR dan Menkes Bahas Persiapan Vaksinasi Covid-19

Baca juga: BPOM Keluarkan Izin Darurat, Jumlah Vaksin Terbatas, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

"Dan memang yang diinginkan oleh WHO dan timnya adalah bagaimana ini bisa mengeradikasi virus ini dari dunia.

Jadi bukan hanya untuk diri kita sendiri imunisasi imunisasi itu tapi juga untuk keluarga untuk tetangga untuk sesama umat manusia," ungkap wakil menteri BUMN ini.

Sejak diberi amanah sebagai menteri kesehatan, ia mengaku tugasnya tidak mudah terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

Ia mengatakan, ada dua arahan Presiden Jokowi pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus berjalan sukses dan lancar.

"Kedua yang lebih susah adalah bagaimana bisa mengatasi pandemi covid 19 ini," tutur Budi.

Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Jangan Abaikan, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan 

Terpisah, DR.dr.Erlina Burhan, M.Sc,Sp.P mengatakan jangan terlalu eforia dengan adanya vaksin.

Penerapan protokol kesehatan baik yang sudah divaksin atau yang belum masih wajib dilakukan, karena pembentukan herd immunity masih belum tercapai di awal-awal vaksinasi.

Penerapan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah pencegahan Covid-19 yang paling murah, sederhana, dan mudah.

Bahkan vaksin saja harus butuh uang, tenaga, waktu, serta system yang teratur dulu.

“Kalau ada pencegahan yang sederhana lakukan dulu,” tegasnya.

Petugas medis melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Terlebih saat ini jumlah kasus Covid-19 masih tinggi. Bahkan perawatan di rumah sakit pun sudah menerapkan prioritas mana yang dirawat.

Bila tidak bergejala atau gejala ringan dirawat di rumah saja. Bila kategori sedang-berat baru dirawat di RS.

“Dari kasus Covid-19, yang kategori tidak bergejala-ringan jumlahnya lebih banyak, sekitar 80 persen. Namun bila kasus naik terus, jumlah yang 20 persen ini juga tidak tertampung,” katanya.

Kini jangan sampai sakit jadi keinginan semua orang.

Pencegahan dengan penerapan 3M harus dilakukan. Baik yang sudah divaksin ataupun yang belum.

Saring Informasi Soal Vaksin, Jangan Mudah Percaya Info di Grup WA

Dalam kesempatan itu, dokter Erlina meminta masyarakat agar membekali dengan informasi resmi dan terpercaya.

Bukan dari grup whatsapp atau mediasosial yang sangat mudah diedit sehingga yang sampai seringkali mengalami perubahan.

Kalau ada yang masih ragu akan vaksin, dokter dari RS Persahabatan ini yakin hanya ikut-ikutan saja.

“Yang Stubborn (kepala batu) tidak banyak, yang banyak ikut-ikutan orang yang memberikan disinformasi. Kalau lingkungan optimis dan termotivasi juga ikut.

Yang ragu-ragu biasnaya liat situasi. Untuk menghindari keraguan bekali dengan informasi yang resmi dan terpercaya,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini