TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irma Rodearni bersemangat saat menerima SMS Blast vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai calon penerima vaksin Covid-19 pada 10 Januari lalu.
Irma, sapaan akrabnya, adalah seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas sebagai Penanggung Jawab (PJ) Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Irma menyambut baik program vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan Pemerintah sebagai upaya memutus rantai penularan virus di tengah masyarakat.
Dia percaya bahwa vaksin Covid-19 yang disediakan Pemerintah bagi tenaga kesehatan adalah vaksin yang aman.
"Ketika saya mendapatkan SMS untuk divaksinasi saya dengan semangat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi," ucap Irma kepada Tribunnews.com di kantornya, Selasa (18/1/2021).
Baca juga: Dirotasi, Ribka Tjiptaning Diberi Pantun dalam Rapat Komisi VII DPR: Di Sini juga Bahas Vaksin, Tapi
"Kita percaya bahwa pemerintah sendiri sudah menyiapkan vaksin yang aman dan sudah diuji secara klinis serta baik untuk diberikan kepada tenaga kesehatan untuk tahap awal (vaksinasi) ini," sambung Irma.
Irma disuntik vaksin Covid-19 pada 16 Januari atau enam hari setelah menerima SMS Blast vaksinasi Kemenkes.
Irma menceritakan, saat akan disuntik vaksin Covid-19 dia merasa deg-degan alias tegang.
Dia tidak mengungkapkan apa yang membuatnya merasa tegang.
Namun, usai menerima vaksinasi, Irma justru semakin yakin bahwa vaksin yang disediakan Pemerintah adalah vaksin yang aman.
Dia mengaku tidak merasakan efek samping yang mengkhawatirkan setelah vaksinasi Covid-19.
"Waktu pertama divaksin memang ada rasa deg-degan, tapi saya yakin untuk divaksin. Setelah divaksin seperti biasa, saya menjalankan aktivitas karena tidak ada keluhan yang mengkhawatirkan sekali," ujar Irma.
"Saya tidak merasakan efek samping yang mengkhawatirkan, sama seperti kita disuntik vaksin yang lain. Saya percaya bahwa vaksin ini aman," imbuh dia.