TRIBUNNEWS.COM - Satu kali suntikan vaksin Covid-19 tidak serta merta membuat seseorang kebal dari virus tersebut.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, setidaknya tubuh membutuhkan 28 hari untuk menciptakan antibodi maksimal sebagai proteksi.
"Dilaporkan di penelitian ilmiah, sekitar hari ke-12 setelah suntikan (vaksin) pertama, baru mulai terbentuk antibodi, tapi masih sedikit sekali."
"Ibaratnya baru membuat cetakannya, purwarupanya," ungkap Dokter Tonang kepada Tribunnews.com, Kamis (21/1/2021).
Tonang menjelaskan, di hari ke-14 dosis vaksin kedua akan disuntikkan.
Baca juga: Asupan Vitamin C 1000 Mg Bantu Nakes dan Pasien Covid-19 Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Baca juga: Kemenkes Ingatkan Perlu Disiplin Protokol K3 Guna Cegah Covid-19 di Perkantoran
Suntikan kedua ini yang disebut Tonang akan membuat antibodi meningkat.
"Kemudian di hari ke-28 diharapkan tercapai level antibodi yang memberi proteksi," ungkap Tonang.
Lebih lanjut Tonang menjelaskan, orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 masih memungkinkan untuk terkena Covid-19.
"Sebagaimana orang yang pernah kena Covid, masih bisa terinfeksi Covid lagi."
"Bedanya, orang yang pernah kena Covid-19 kalau terkena lagi, gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala."
"Seperti orang diberi vaksin, masih tetap ada risiko untuk kena, tapi kalau pun kena, sudah punya antibodi, sehingga mencegah timbulnya gejala," jelas Tonang.
Baca juga: UPDATE Corona 22 Januari 2021: Pasien Positif Tambah 13.632, Sembuh 8.357, Meninggal 250
Baca juga: Viral Virus Corona Tulari Satu Keluarga Termasuk Anak Balita, Sang Ayah Sampai Terpapar Dua Kali
Kasus pada Bupati Sleman
Sementara itu Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo mengumumkan jika dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (21/1/2021).
Diketahui sebelumnya Sri Purnomo telah menerima suntikan pertama vaksin Sinovac pada 14 Januari 2021 lalu.