Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof dr Abdul Muthalib Sp.pPD-KHOM kembali menjadi petugas yang melakukan penyuntikan vaksin kepada Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (23/1/2021).
Dokter Abdul Muthalib menegaskan bahwa vaksin dosis ke dua yang disuntikan kepada presiden merupakan vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech Ltd.
"Saya ingin menjelaskan sekali lagi, bahwa vaksin yang saya berikan adalah vaksin Sinovac, bukan yang lain," tuturnya.
Menurut dokter Abdul yang juga merupakan Staf Divisi Hematologi Onkologi Medik RSUP Ciptomangunkusumo Jakarta tersebut vaksinasi Covid-19 kepada presiden berjalan lancar. Presiden hanya merasakan sakit ketika ditusuk jarum saja.
Baca juga: Tidak Gemeter Seperti Saat Suntikkan Vaksin Pertama, Vaksinator Covid-19 Presiden Lebih Tenang
Baca juga: Update: 245 Ribu Nakes Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19
Baca juga: Tenaga Kesehatan yang Kesulitan Mendaftar Vaksinasi Covid-19 Bisa Hubungi IDI Setempat
"Setelah disuntik bapak hanya merasakan sedikit waktu ditusuk saja, tapi yang lain -lain tidak ada apa apa," kata dia.
Usai menjalani vaksinasi dosis pertama dua pekan lalu, dokter Abdul mengatakan bahwa Kepala Negara tidak merasakan keluhan sama sekali.
Ia berharap kondisi yang sama juga dirasakan presiden usai vaksinasi dosis ke dua dilakukan.
"Saya bertanya apakah bapak mengalami keluhan setelah vaksinasi pertama ternyata tidak ada sama sekali," katanya.
Abdul mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan setelah vaksinasi dilakukan. Seperti yang dilakukan Presiden, usai vaksinasi masker tetap digunakan, tidak berkerumun, dan sering mencuci tangan.