News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Banyak Bencana Alam Saat Masih Pandemi, Ini Saran Dokter Cegah Klaster Covid-19 di Pengungsian

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Briptu Muh Anugrah membagikan masker kepada pengungsi yang berada di luar kompleks Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Senin (25/1/2021) sore. Ratusan masker dibagi oleh Ba Regident Polda Sulbar ini dengan melihat sulitnya menerapkan protokol kesehatan di pengungsian. Fasilitas pendukung pencegahan penularan juga tidak terlihat. Berdasarkan pantauan di lokasi pengungsian, banyak penyintas lalu lalang tanpa masker. Mereka juga berkumpul di sekitar tenda, baik dengan anggota keluarga setenda maupun penyintas dari tenda lain, tanpa bermasker. Di sekitar pengungsian juga tidak terlihat fasilitas pencegahan penularan Covid-19, seperti tempat cuci tangan. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) *** Local Caption ***

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bencana alam di tengah situasi pandemi Covid-19 terjadi di sejumlah daerah.

Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia dr Mahesa Paranadipa Maikel mengingatkan perlunya antisipasi kondisi penumpukan pengungsi dari korban-korban bencana alam, termasuk memperhatikan protokol kesehatan 3M.

Hal ini untuk meminimalisir adanya penularan covid terjadi di klaster pengungsian korban bencana alam.

"Protokol kesehatan di lokasi pengungsian bencana yang perlu diperhatikan oleh para pemangku kebijakan dan para relawan penanggulangan bencana serta masyarakat korban bencana," ungkapnya di Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Protokol tersebut antara lain: pengaturan sirkulasi udara di lokasi penampungan pengungsi bencana alam tetap terjamin.

Baca juga: Klaster Keluarga Mendominasi di Kota Bekasi, Tercatata Ada 6.114 Kasus Covid-19 

Baca juga: Potensi Bencana Hidrometeorologi Januari-Februari 2021, BMKG Rilis Wilayah Waspada Banjir

Baca juga: Dibantu Dokter Marinir dan Kostrad, Seorang Pengungsi Korban Gempa Sulbar Melahirkan di Posko TNI

Penggunaan masker dan rajin mencuci tangan bagi semua lapisan juga harus tetap terjaga walaupun mungkin beberapa kondisi penjagaan jarak antara keluarga inti korban bencana mungkin sulit dihindari.

Tempat pengungsian juga sebaiknya disediakan fasilitas tempat pencucian tangan yang disertai dengan sabun cuci tangan.

Kondisi tempat pengungsian di kawasan Stadion Manakarra yang terekam dari Helikopter AS 565 MBe Panther HS-4209 milik TNI AL saat melakukan pemantauan di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (27/1/2021). Sudah sepekan lebih pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang melanda Sulbar, warga masih memilih bertahan di tenda-tenda pengungsian karena khawatir masih terjadi gempa susulan. Tribun Timur/Sanovra JR (Tribun Timur/Sanovra JR)

"Serta yang terpenting adalah BNPB atau BNPD badan penanggulangan bencana daerah maupun nasional harus bisa memfasilitasi pemeriksaan kesehatan atau pengawasan kesehatan di lokasi lokasi pengungsian," ujar dr Mahesa.

Diharapkan dengan fasilitas kesehatan yang memadai di pengungsian, bila ada pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan maka harus segera diperiksa dan jika kondisi kesehatannya mengarah pada 'suspect covid' maka harus dilakukan testing.

Serta jika ada pengungsi yang didapati terkonfirmasi covid melalui PCR maka harus segera dilakukan tracing (penelusuran) agar tidak terjadi penularan yang besar di klaster pengungsian dan penanganan pengungsi bisa berjalan dengan baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini