News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Otoritas Kesehatan China dan WHO Bahas Kerja Sama untuk Selidiki Asal Virus Corona di Wuhan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Kepala Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Ma Xiaowei membahas kerja sama penyelidikan asal virus corona dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom dalam panggilan telepon.

Tim WHO saat ini berada di China untuk menyelidiki asal-usul pandemi Covid-19.

Menurut sebuah pernyataan yang dirilis di situs web NHC pada Kamis (28/1/2021) seperti dilansir Reuters, kedua pimpinan itu juga bertukar pandangan tentang pencegahan dan penilaian respons Covid-19.

Usai Karantina 14 Hari, Akhirnya Tim WHO di Wuhan Mulai Selidiki Asal Covid-19

Wuhan pada bulan Februari, sepi karena lockdown (Sky News)

Tim peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai misi penyelidikan lapangan dalam misi mencari fakta tentang asal-usul virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China dan menyebabkan pandemi Covid-19 di dunia.

Sebenarnya tim peneliti WHO sudah berada di Wuhan sejak Kamis (14/1/2021) lalu. Tetapi mereka masih harus diharuskan menyelesaikan 14 hari di karantina setelah tiba di China.

Tim peneliti WHO terlihat meninggalkan hotel karantina dan naik bus di tengah hari, Kamis (28/1/2021), seperti dilansir Associated Press (AP).

Misi ini disebut menjadi bermuatan politis, karena China dianggap berusaha untuk menghindari kesalahan atas dugaan awal kesalahan langkah dalam penanganan atau respon awalnya terhadap wabah.

Muncul pertanyaan utama, ke mana otoritas China akan mengizinkan para peneliti WHO pergi dan dengan siapa mereka akan dapat berbicara.

Awal bulan ini, mantan pejabat WHO Keiji Fukuda, yang bukan bagian dari tim di Wuhan, memperingatkan agar tidak mengharapkan adanya terobosan dalam kisi Covid-19.

Dia mengatakan mungkin perlu bertahun-tahun sebelum kesimpulan tegas dapat dibuat terkait asal virus corona.

"Ini sekarang lebih dari setahun yang lalu ketika semuanya dimulai," katanya.

"Begitu banyak bukti fisik yang akan hilang. Kenangan atau ingatakn orang-orang tidak tepat dan mungkin tata letak fisik dari banyak tempat akan berbeda dari awal kejadian dan bagaimana orang bergerak dan sebagainya," ujarnya.

Di antara tempat-tempat yang mungkin mereka kunjungi adalah Pasar Makanan Laut Huanan, yang terkait dengan banyak kasus pertama, serta lembaga penelitian dan rumah sakit yang merawat pasien pada puncak wabah.

Misi ini baru muncul setelah pertengkaran yang cukup besar dengan China yang menyebabkan WHO mengeluhkan sikap China yang terlalu lama membuat keputusan akhir.

China, yang telah sangat menentang penyelidikan independen yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikannya, mengatakan misi penyelidikan akan rumit dan staf medis China akan disibukkan dengan klaster baru virus di Beijing, Shanghai dan kota-kota lainnya.

Sementara WHO telah dikritik sejak dini, terutama oleh Amerika Serikat, karena tidak cukup kritis terhadap respons China.

AS baru-baru ini menuduh China dan negara-negara lain bergerak terlalu lambat pada awal wabah.

Namun, China telah dengan tegas membela diri.

"WHO dan para ahli global telah memberikan penegasan penuh mereka terhadap keberhasilan pencegahan epidemi China dan penelusuran (tracing) asal-usul virus corona di masa lalu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, Rabu (27/1/2021).

"Kedua belah pihak memiliki konsensus dasar tentang kerja sama tentang penelitian terkait asal-usul, dan pekerjaan terkait berjalan dengan lancar."

Para pejabat China dan media pemerintah telah mencoba untuk meragukan apakah virus corona itu dimulai di China.

Sebagian besar ahli percaya virus itu berasal dari kelelawar, mungkin di barat daya China atau daerah tetangga Asia Tenggara, sebelum ditularkan ke hewan lain dan kemudian ke manusia.

Pencarian asal-usul Covid-19 akan mencoba untuk menentukan di mana dan persisnya bagaimana hal itu terjadi.(Reuters/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini