"Namun tentunya GeNose adalah produk terobosan, karena sifat screeningnya tidak berbasis antibodi atau antigen tetapi berbasis pada hembusan nafas," tutur Bambang.
Baca juga: Kemenhub Akan Evaluasi Penggunaan GeNose untuk Tes Covid-19 di Moda Transportasi Selain KA
Bambang menyebut dalam alat screening ini, terdapat senyawa yang mampu membedakan mana orang yang terpapar maupun tidak terpapar Covid-19.
"Di mana dalam hembusan nafas tersebut, ada senyawa yang bisa membedakan mana orang yang terpapar virus Covid-19 dan mana yang tidak, atau mana yang positif, mana yang negatif," pungkas Bambang.
Saat alat screening ini diproduksi massal, maka strategi pemerintah untuk menerapkan konsep triple helix yang melibatkan sinergi pemerintah, akademisi serta pebisnis tentunya akan berjalan sukses.
Sebelumnya, Bambang menyebut ada 5 perusahaan yang akan memproduksi massal alat screening virus corona (Covid-19) yang disebut GeNose.
GeNose merupakan alat screening Covid-19 yang dikembangkan oleh pars peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020.
"GeNose ini sudah mendapat izin edar 24 Desember kemarin, dan rencananya dengan konsorsium yang terdiri dari 5 perusahaan, mereka akan melakukan produksi massal," ujar Bambang, dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1/2021) siang.
Ia menambahkan, untuk produksi massal tahap awal ini ditargetkan menghasilkan 5.000 unit pada Februari mendatang.
"Targetnya bulan Februari sudah 5.000 dan nantinya juga akan bisa menjadi lebih besar," jelas Bambang.
Selain 5 perusahaan yang siap memproduksi massal alat screening ini, kata Bambang, kementeriannya juga akan membantu mencari mitra industri lainnya agar produksi GeNose bisa terus ditingkatkan jumlahnya.
"Kami dari Kemenristek/BRIN juga akan membantu GeNose UGM untuk bisa menemukan atau mencari mitra industri yang bisa memproduksi dengan jumlah lebih banyak lagi, dengan standard tentunya yang terjaga," tegas Bambang.
Bambang menyampaikan bahwa hingga saat ini, sudah banyak pihak yang melakukan pemesanan terhadap produk karya anak bangsa ini.
Ia pun berharap mitra industri yang telsh digandeng, bisa menyelesaikan produksi sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
"Saat ini yang kami ketahui, pesanan sudah sangat banyak dan mudah-mudahan segera bisa dipenuhi denggan schedule dari industri tersebut," kata Bambang.