News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Pakar: Lockdown Akhir Pekan Tak Efektif, Bentuk Kebingungan Pemda Tangani Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Epidemiolog Univ Griffith Australia, Dicky Budiman, menanggapi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang terjadi Jumat (28/8/2020) ini.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, lockdown akhir pekan sama sekali tidak memberi dampak signifikan pada pengendalian kasus Covid-19.

Menurutnya, lockdown yang efektif paling tidak memenuhi masa inkubasi virus yakni 2 minggu sampai 28 hari.

"Masa inkubasi virus corona ini 2-14 hari. Kalau hanya dua hari ya tidak efektif," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (6/2/2021).

Dicky menegaskan, kebijakan lockdown akhir pekan yang diterapkan sebagai bentuk kebingungan pemerintah daerah dalam menangani Covid-19.

"Termasuk kebingungan pemerintah daerah untuk menyikapi situasi saat ini," tegas Dicky.

Baca juga: Ini 6 Tempat dengan Risiko Tinggi Penularan Virus Corona Menurut WHO

Untuk itu ia mengatakan, diperlukan revisi pada UU nomor 6 tahun 2018 terkait Karantina Kesehatan.

Jika tidak, maka makin banyak daerah yang akan menerapkan kebijakan yang tidak efektif.

"Regulasi (UU) nomor 6 tahun 2018 ini harus direvisi, karena tidak cukup memberikan pilihan solusi efektif yang melahirkan banyak daerah membuat inovasi sendiri-sendiri," kata dia.

"Ini masalah sistem regulasi DPR enggak bisa tinggal diam harus merespon dengan melihat kembali undang-undang nomor 6 tahun 2018," sambung Dicky.

Dirinya menyarankan, ketimbang pelaksanaan lockdown akhir pekan sebaiknya pemda lebih mendorong pelaksaanaan protokol kesehatan 3M di masyarakat dan menguatkan 3T.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini