TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, lockdown akhir pekan sama sekali tidak memberi dampak signifikan pada pengendalian kasus Covid-19.
Menurutnya, lockdown yang efektif paling tidak memenuhi masa inkubasi virus yakni 2 minggu sampai 28 hari.
"Masa inkubasi virus corona ini 2-14 hari. Kalau hanya dua hari ya tidak efektif," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (6/2/2021).
Dicky menegaskan, kebijakan lockdown akhir pekan yang diterapkan sebagai bentuk kebingungan pemerintah daerah dalam menangani Covid-19.
"Termasuk kebingungan pemerintah daerah untuk menyikapi situasi saat ini," tegas Dicky.
Baca juga: Ini 6 Tempat dengan Risiko Tinggi Penularan Virus Corona Menurut WHO
Untuk itu ia mengatakan, diperlukan revisi pada UU nomor 6 tahun 2018 terkait Karantina Kesehatan.
Jika tidak, maka makin banyak daerah yang akan menerapkan kebijakan yang tidak efektif.
"Regulasi (UU) nomor 6 tahun 2018 ini harus direvisi, karena tidak cukup memberikan pilihan solusi efektif yang melahirkan banyak daerah membuat inovasi sendiri-sendiri," kata dia.
"Ini masalah sistem regulasi DPR enggak bisa tinggal diam harus merespon dengan melihat kembali undang-undang nomor 6 tahun 2018," sambung Dicky.
Dirinya menyarankan, ketimbang pelaksanaan lockdown akhir pekan sebaiknya pemda lebih mendorong pelaksaanaan protokol kesehatan 3M di masyarakat dan menguatkan 3T.