Baca tanpa iklan
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyediakan layanan skrining Covid-19 gratis bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan bus.
Pada tahap pertama, Kementerian Perhubungan menyediakan alat deteksi GeNose C19 bagi para calon penumpang bus yang melakukan perjalanan jarak jauh melalui Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Baca juga: UPDATE 6 Februari: Penambahan 12.156 Kasus Baru, Total 1,147 Juta Orang Terinfeksi Covid-19
"Kami dari bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan random testing Covid-19 untuk penumpang yang akan melakukan perjalanan dengan menggunakan bus di Terminal Pulo Gebang.
Random testing menggunakan satu alat deteksi baru yang juga sudah diimplementasikan di kereta api jarak jauh, GeNose," ucap Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta, Minggu (7/2/2021).
Baca juga: Update Covid-19 Global: Total Pasien Sembuh di Seluruh Dunia 78,1 Juta, AS 17 Juta Orang Sembuh
Adita memastikan, testing Covid-19 bagi penumpang bus menggunakan GeNose bukanlah sebuah mandatory.
Melainkan sebuah imbauan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan jarak jauh melalui jalur darat.
"Untuk perjalanan darat menggunakan bus, ini merupakan sebuah imbauan, jadi tidak mandatori, ini imbauan dan oleh karena itu sifatnya lebih random testing," ujar Adita.
Baca juga: Hari Ini Vaksinasi Covid-19 Massal Tenaga Kesehatan di 5 Wilayah DKI, Berikut Lokasi dan Syaratnya
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi memastikan skrining Covid-19 menggunakan GeNose tidak dipungut biaya sepeserpun.
Biaya skrining Covid-19 menggunakan GeNose, lanjut dia, ditanggung sepenuhnya oleh Kementerian Perhubungan.
"Masyarakat tidak dipungut biaya sama sekali, semuanya ditanggung oleh Pemerintah atau dalam hal ini Kementerian Perhubungan," ujar Budi Setiyadi di Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta, Minggu (7/2/2021).
Penggunaan GeNose di Terminal Bus Pulo Gebang diharapkan dapat membuahkan manfaat.
Utamanya dalam membantu Pemerintah dalam upaya mendeteksi keberadaan sumber penularan Covid-19.
"Kita berharap dengan penggunaan alat ini, dari Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Darat, akan membantu dalam rangka kita melihat potensi masyarakat, apakah ada potensi atau tidak terhadap Covid-19," pungkas Budi Setiyadi.