TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stasiun Gambir, Jakarta Pusat mulai melayani pemeriksaan GeNose C19 per 15 Februari 2021.
Besaran biaya layanan dipatok Rp20 ribu, dengan jam operasional setiap hari mulai pukul 07.00 - 19.30 WIB.
"Layanan pemeriksaan GeNose C19, yaitu di Stasiun Gambir mulai 15 Februari 2021," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/2/2021).
Adapun calon penumpang yang bisa melakukan pemeriksaan GeNose C19 harus memiliki tiket atau kode booking kereta api jarak jauh (KAJJ).
Berdasarkan data per hari ini pukul 13.00 WIB, sudah terdapat 250 orang calon penumpang yang menggunakan layanan tersebut.
Eva menerangkan hasil tes GeNose ini bisa digunakan di stasiun keberangkatan KAJJ lainnya.
Baca juga: KAI: Sejak 3 Februari 2021, Jumlah Penumpang yang Menggunakan Layanan GeNose Mencapai 23 Ribu Orang
Misalnya, penumpang yang melakukan tes GeNose di Stasiun Gambir bisa menggunakan berkas hasil tesnya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Kota, Bekas atau stasiun KAJJ lainnya.
Terhadap calon penumpang yang akan melakukan tes GeNose C19 dianjurkan tidak merokok, makan dan minum selain air putih selama 30 menit sebelum tes dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19.
"Calon penumpang yang akan melakukan tes Genose C19 juga dianjurkan tidak merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum tes untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19," ucap Eva.
Bila ditemukan seorang calon penumpang mendapat hasil tes positif Covid-19, maka penumpang tersebut akan langsung diarahkan ke ruang isolasi sementara, untuk selanjutnya diminta melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit atau puskesmas.
Eva menegaskan penumpang yang positif Corona tidak diperkenankan naik kereta. Tiket perjalanan akan dikembalikan penuh sesuai biaya pembelian.
"Calon penumpang dengan hasil positif tidak diperbolehkan naik KA dan bea tiket akan dikembalikan penuh serta selanjutnya diarahkan agar melakukan pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit atau puskesmas," pungkas dia.