Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Vaksinasi Covid-19 tahap kedua telah dimulai. Pemerintah memastikan pasokan vaksin tercukupi untuk menyasar 21,5 juta lansia dan 17 juta petugas pelayanan publik.
Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu dalam dialog virtual bertajuk 'Vaksinasi Menyasar Pedagang Pasar' Rabu (17/2/2021).
"Vaksin yang datang kita (Kemenkes) sudah hitung, sampai bulan Mei nanti diharapkan 38 juta penerima itu terpenuhi bagi lansia dan pelayanan publik," ujar dia.
Baca juga: Sehari Usai Divaksin, Maruf Akui Efeknya Agak Mengantuk
Baca juga: Percaya Pada Pemerinta, Tissa Biani Tertarik untuk Divaksin Covid-19
Sebagai tahap awal, pihaknya bersama perusahaan farmasi BUMN PT. Bio Farma akan mendistribusikan 7,5 juta dosis vaksin Covid-19.
"Dalam waktu dekat akan didistribusikan 18 juta vaksin. Dengan tahap awal akan didistribusikan 7,5 juta vaksin pada akhir Februari. Pada Maret minggu kedua ada tambahan lagi 11 juta vaksin," ungkap Maxi.
Ia mengatakan, pada tahap vaksinasi tahap kedua ini jenis vaksin yang digunakan masih sama dengan vaksin untuk tenaga kesehatan yakni vaksin asal Sinovac yang diproduksi Bio Farma.
"Kalau dosis pertama pakai Sinovac dosis kedua juga harus Sinovac, begitu juga jika vaksin AstraZeneca, nggak bisa dicampur-campur," kata Maxi.
Nantinya dalam pendistribusian vaksin, pemerintah mengajak serta pemilik rantai dingin swasta.
"Jadi kami meminta bantuan lewat PT. Bio Farma untuk mengkoordinir perusahaan besar farmasi yang punya manajemen rantai dingin, selama bertahun-tahun telah mendistribusikan vaksin sampai ke fasilitas kesehatan. Itu akan menjamin ketersediaan vaksin melalui distribusi yang baik," terang dia.