Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Raden Pardede menuturkan, saat ini jumlah penyuntikan vaksin yang dilakukan tenaga kesehatan (nakes) pemerintah baru mencapai 70.000-80.000 orang per hari.
Menurut perkiraan dari Johns Hopkins University, pelaksanaan vaksinasi di Indonesia baru akan selesai dalam waktu 10 tahun.
Mengingat jumlah pengidap Covid-19 lebih dari 1 juta orang dan jumlah penduduk mencapai lebih dari 260 juta.
"Sekarang ini memang masih kecil sekitar 70.000-80.000. Ini yang akan ditingkatkan dan kita persiapkan dalam 1-2 bulan terakhir supaya kita mampu memvaksinasi lebih besar," ujar Raden, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Komite Penanganan Covid-19 Siapkan Empat Strategi Percepat Vaksinasi
Baca juga: Wakil Ketua MPR RI Ingatkan Pentingnya Hindari Inkonsistensi dalam Proses Pengendalian Covid-19
Ada beberapa hal yang menyebabkan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia baru sedikit.
Namun faktor utamanya adalah jumlah kedatangan vaksin dari negara produsen yang masih terbatas.
Selain itu, pemberian vaksin secara masif juga terkendala jumlah rumah sakit atau fasilitas kesehatan milik pemerintah yang jumlahnya tidak sebanyak milik swasta.
"Untuk tahap awal pemerintah memprioritaskan pemberian vaksin secara bertahap bagi nakes yang jumlahnya mencapai 1,5 juta orang."
"Sambil juga memperbaiki cara-cara kita memvaksinasi, termasuk menambah jumlah fasilitas kesehatan untuk memvaksinasi dan menambah tim vaksinator kita," jelas Raden.
Tak hanya membutuhkan untuk perbanyakan faskes dan tenaga vaksinator, tapi pemerintah juga harus melibatkan rumah sakit dan faskes milik swasta untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Baca juga: Dinilai Efektif Turunkan Kasus Covid-19, PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 8 Maret 2021
Baca juga: Fakta Wabup Nganjuk Terkena Covid-19, Sudah Terima 2 Kali Vaksin, Alami Gejala Tak Enak Badan
Strategi keempat yang akan dilakukan adalah terus memperbaiki data kesehatan masyarakat sehingga vaksinasi tidak hanya masif namun juga efektif.
"Itu yang kita lakukan sekarang ya. Jadi penambahan vaksinator, penambahan fasilitas kesehatan, dan juga perbaikan dari data ya. Dan nanti kita juga akan melibatkan swasta, lebih agresif lagi dalam vaksinasi ini."
"Swasta dalam arti, rumah sakit-rumah sakit swasta, demikian juga fasilitas kesehatan swasta, demikian juga nanti value chain atau supply chainnya swasta akan kita gunakan. Ini yang kita persiapkan di kuartal kedua," papar Raden.
Dengan penerapan empat strategi tersebut, Komite Penanganan Covid-19 dan PEN akan mengupayakan jumlah penyuntikan vaksin bisa meningkat secara signifikan.