Laporan wartawan Tribunnews.com.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris akan menyalurkan kelebihan dosis vaksin coronavirus kepada fasilitas COVAX untuk membantu negara-negara berkembang.
Hal itu diambil sebagai komitmen Inggris yang sebelumnya memberikan kontribusi tambahan dana sebesar 548 Juta Poundsterling (Rp 10,7 Triliun) bagi COVAX untuk mendukung akses vaksin yang berkeadilan.
"Dengan memanfaatkan kemampuan kita bersama, kita dapat menjamin bahwa kita memiliki vaksin, pengobatan, dan pengetesan yang dapat mempersiapkan kita menghadapi pertempuran melawan ancaman kesehatan di masa depan," ujar Boris Johnson seperti dikutip dari keterangan Kedutaan Besar Inggris, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Peran Tokoh Komunitas Sangat Penting dalam Mencegah Penyebaran Covid-19
Boris Johnson juga meminta agar waktu pengembangan vaksin baru dipercepat menjadi 100 hari atau dua pertiga kali lebih cepat dari prediksi semula.
Pernyataan ini disampaikannya sebagai pimpinan pada pertemuan para pemimpin G7.
Ia meminta Sir Patrick Vallance, Kepala Penasihat Sains Pemerintah Inggris, untuk bekerja sama dengan mitra-mitra internasional, termasuk WHO dan Koalisi Kesiapan Inovasi Epidemi (CEPI), serta sektor industri dan para ilmuwan untuk memberikan saran kepada G7 mengenai percepatan proses pengembangan vaksin, pengobatan, dan pengetesan terhadap penyakit-penyakit umum.
Baca juga: Seorang Pasien Positif Covid-19 di RS Sentosa Kemang Hendak Kabur, Ini Penjelasan Rumah Sakit
"Pengembangan vaksin Coronavirus dalam waktu sekitar 300 hari merupakan pencapaian global yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan mengurangi waktu menjadi lebih cepat dalam pengembangan vaksin baru terhadap penyakit-penyakit yang akan muncul, kita mungkin dapat mencegah dampak bencana kesehatan, ekonomi, dan sosial seperti yang kita lihat pada krisis saat ini," jelas Boris Johnson.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan, Keputusan Inggris untuk mendonasikan sebagian besar dari kelebihan persediaan vaksinnya di masa depan kepada negara-negara berkembang melalui COVAX merupakan kabar yang sangat baik.
Baca juga: Kemenag Daftarkan 14 Ribu Jemaah Haji Khusus untuk Program Vaksinasi Covid-19
"Indonesia adalah satu dari 92 negara yang dapat memperoleh vaksin melalui COVAX dan karena itu sangat memungkinkan menjadi salah satu negara yang dapat diuntungkan oleh kebijakan sumbangan ini," ujar dia.
Inggris diketahui memberikan dana sumbangan kepada GAVI sejumlah 548 juta Poundsterling.
Menjadi salah satu pendonor yang terbesar dimana 1/5 dari total anggaran yang telah terkumpul.
Update Covid-19 Global 19 Februari
Berikut update data Covid-19 di seluruh dunia hingga Jumat,19 Februari 2021 pukul 14.00 WIB.