Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar pemanfaatan alat pendeteksi Covid-19 GeNose C19 diperluas.
Dirinya meminta inovasi dari akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) ini diproduksi lebih banyak.
"Tentu saja kita harus bicara masalah bagaimana bisa diproduksi lebih masif di samping terus dilakukan penyempurnaan," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (23/2/2021).
Pemanfaatan GeNose C19 sebagai alat screening pendeteksi Covid-19 di pelayanan publik, saat ini digunakan pada moda transportasi kereta api.
Muhadjir mengataka pemanfaatan GeNose nantinya tidak hanya ditempatkan di lokasi terkait perjalanan seperti stasiun.
Baca juga: Kemenhub Dukung Penggunaan Alat Tes Covid-19 GeNose C19 untuk Penumpang Pesawat
Produksi GeNose akan didorong lebih banyak dan masif untuk membuat lebih banyak lagi lokasi-lokasi pelayanan publik.
"Jadi kita akan terus memperbanyak penggunaan GeNose untuk kepentingan pelayanan publik.
Dan nanti tidak hanya di bidang perjalanan akan ada skema lain di tempat-tempat yang membutuhkan karena kita lihat GeNose ini telah berfungsi dengan baik," tutur Muhadjir.
Baca juga: Waka DPD RI: Tim Peneliti Pengembangan GeNose dan Vaksin Nusantara Mesti Disematkan Penghargaan
Saat ini sudah ada sebanyak 8 stasiun kereta api yang memanfaatkan GeNose C19, yaitu Stasiun Pasar Senen Jakarta, Stasiun Gambir Jakarta, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Tawang Semarang, Stasiun Pasar Turi Surabaya.
GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 dan sudah mulai dimanfaatkan untuk keperluan screening Covid-19.