TRIBUNNEWS.COM - Update kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Rabu (24/2/2021).
Kasus positif virus Corona tercatat ada penambahan sebanyak 7.533 kasus.
Sehingga saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.306.141 kasus dari sebelumnya sebanyak 1.298.608 kasus.
Hal itu tercatat dalam website resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, covid19.go.id, pada Rabu sore pukul 16.53 WIB.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 24 Februari 2021: Kasus Positif Tambah 7.533, Sembuh 7.735, Meninggal 240
Baca juga: Pantau Pengujian Vaksin Covid-19, Satgas Covid-19 DPR Inspeksi Kantor BPOM
Kabar baiknya, sebanyak 7.735 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 1.112.725 dari sebelumnya sebanyak 1.104.990 pasien.
Sementara pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 240 pasien.
Sehingga total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 35.254 dari sebelumnya 35.014.
Penambahan kasus positif Covid-19 itu tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Terapkan 5 Hari Karantina Covid-19 Bagi WNI dan WNA yang Tiba di Indonesia
Baca juga: Per 24 Februari: Tercatat 158.162 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Ciri-ciri Long Covid yang Membuat Penderita Covid-19 Alami Gejala hingga Berbulan-bulan
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, meski telah sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19, tapi tidak semuanya bisa kembali sehat seperti sedia kala.
Dilansir NHS, bagi sebagian orang, Covid-19 dapat menyebabkan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah virus itu hilang dari tubuh.
Kondisi tersebut biasa disebut dengan istilah Long Covid.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari Covid-19, berbeda untuk setiap orang.
Baca juga: Per 24 Februari: Tercatat 158.162 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Baca juga: Hingga Hari Ini 155 Ribu Pelaku Perjalanan Internasional Jalani Karantina, 3.822 Positif Covid-19
Banyak orang merasa lebih baik dalam beberapa hari atau minggu dan kebanyakan akan sembuh total dalam 12 minggu.
Namun bagi sebagian orang, gejalanya bisa bertahan lebih lama.
Kemungkinan mengalami gejala jangka panjang tampaknya tidak terkait dengan seberapa sakit Anda saat pertama kali terkena Covid-19.
Bahkan orang yang memiliki gejala ringan pada awalnya masih bisa mengalami masalah jangka panjang.
Baca juga: KPK Dapat Info Insentif Nakes di Sumut Disunat 70 Persen, Berikut Jawaban Satgas Covid
Baca juga: Diduga Belum Sarapan dan Takut Ditusuk Jarum, Danang Pingsan Setelah Dapat Suntikan Vaksin Covid-19
Apa Itu Long Covid?
Menurut Tim Pakar Media Satgas Covid-19, Pratiwi Soedarmono, Long Covid merupakan bagian dari penyakit Covid-19 itu sendiri.
"Long Covid merupakan bagian dari penyakit Covid-19 itu sendiri. Jadi yang namanya Long Covid adalah kalau gejalanya berkepanjangan," katanya yang dikutip dari Update Corona Kompas TV pada Senin (22/2/2021).
Ia pun menambahkan bila pasien menderita gejala yang lebih berat, maka Long Covid-nya juga akan terjadi lebih lama.
Sementara mereka yang tidak memiliki gejala seperti OTG, pada umumnya tidak mempunyai Long Covid.
Baca juga: Satgas: PPKM Mikro Berhasil Turunkan Angka Kasus Covid-19 di 4 Provinsi
Baca juga: Syarief Hasan: Peran TNI di Masa Pandemi Covid-19 Harus Diapresiasi
Hal tersebut bisa terjadi karena terjadinya kerusakan dari organ-organ yang disebabkan oleh virus SARS-Cov2 itu sendiri.
"Jadi contohnya kerusakan yang luas pada jaringan paru menyebabkan seseorang akan menderita sesak napas yang berkepanjangan meskipun virus sudah tidak ada lagi di saluran napas tersebut," terang Pratiwi.
Kerusakan tersebut harus diantisipasi dengan berbagai upaya tambahan misalnya dengan rehabilitasi medis, latihan pernapasan.
Kadang-kadang pasien masih merasa begitu sesak sehingga harus kembali masuk rumah sakit dan kembali diperlukan obat-obatan.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Munculkan Tren Hunian Baru, Banyak Manfaatkan Ruang Terbuka
Baca juga: Analisis: China, Rusia, dan India Pilih Negara untuk Dibantu saat Covid-19 demi Perkuat Pengaruh
Pratiwi menuturkan orang yang bisa terkena Long Covid ini biasanya adalah orang yang memiliki komorbid.
"Misalnya sebelumnya sudah mempunyai asma, ditambah berat dengan kerusakan paru tentu saja menjadi sesak napas yang berkepanjangan."
"Jadi reaksinya memang sangat individual, tidak selalu Long Covid terjadi dalam waktu yang sangat lama."
"Pada umumnya kalau orang akan selesai dalam 6-8 minggu kalau terinfeksi, kemudian berangsur-angsur kembali normal," tuturnya.
Baca juga: Aurel Positif Covid-19, Atta Halilintar Jaga Imun, Rajin Olahraga dan Banyak Konsumsi Vitamin
Baca juga: Gubernur DKI Diminta Prioritaskan Vaksin Covid-19 untuk Korban Banjir
Gejala Long Covid
Ada beberapa gejala Long Covid yang harus diwaspadai, di antaranya:
- Anosmia: hilangnya kemampuan mencium bau.
Adapun gejala lainnya, seperti:
- Batuk;
- Sesak Napas;
Baca juga: Anda Masuk Daftar yang Divaksin? Ketahui dan Persiapkan Hal-hal Ini Sebelum Vaksin Covid-19
Baca juga: Pembuangan Limbah Berpotensi Jadi Media Penularan Covid-19
- Nyeri Otot;
- Diare;
- Mual;
- Malaise (Istilah medis untuk menggambarkan perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan yang tidak diketahui apa penyebabnya);
- Nyeri Perut;
- Gangguan saraf.
Bisa berlangsung selama enam minggu.
Baca juga: Apresiasi Kiprah Teknisi IndiHome dalam Berikan Layanan Terbaik Hingga di Zona Merah Covid-19
Baca juga: Super M Bergabung Dalam Kampanye Global Citizen Untuk Membantu Dunia Mengatasi Covid-19
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Long Covid?
Jika Anda mengalami gejala Long Covid, maka cobalah untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
Nantinya dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami dan apa pegaruhnya terhadap kehidupan Anda.
Mungkin juga Anda disarankan untuk melakukan beberapa tes.
Baca juga: Anang Hermansyah Ceritakan Kronologi Awal Ashanty dan Ketiga Anaknya Positif Covid-19
Baca juga: Meski Kasus Masih Fluktuatif, Satgas Covid-19 Sebut Dampak Positif PPKM Mulai Terlihat
Tes tersebut untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejala Anda dan mengesampingkan hal-hal lain yang dapat menyebabkannya. Di antaranya:
- Tes darah;
- Memeriksa tekanan darah dan detak jantung Anda;
- Rontgen dada.
Baca juga: Meski Kasus Masih Fluktuatif, Satgas Covid-19 Sebut Dampak Positif PPKM Mulai Terlihat
Baca juga: Skrining Untuk Memastikan WNA-WNI Pelaku Perjalanan Internasional Bebas dari Covid-19
Dokter Anda nantinya akan berbicara dengan Anda tentang perawatan dan dukungan yang mungkin Anda butuhkan.
Anda mungkin diberi nasihat tentang cara mengelola dan memantau gejala Anda di rumah.
Jika gejalanya berdampak besar pada hidup Anda, Anda mungkin dirujuk ke layanan rehabilitasi spesialis atau layanan yang mengkhususkan diri pada gejala spesifik yang Anda alami.
Layanan ini dapat membantu mengelola gejala Anda dan membantu Anda pulih.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)