Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mempertanyakan dasar pertimbangan vaksinasi Covid-19 bagi anggota DPR RI dilakukan secara tertutup.
Peneliti Formappi Lucius Karus merujuk kepada dilarangnya awak media meliput kegiatan vaksinasi terhadap wakil rakyat tersebut.
"Sulit memahami apa yang menjadi dasar pertimbangan DPR khususnya Kesejkenan DPR dalam melakukan kegiatan vaksinasi terhadap anggota DPR secara tertutup. Apa coba yang mau disembunyikan dari kegiatan vaksinasi? Sekelas Presiden saja, vaksinasi disiarkan secara langsung," ujar Lucius Karus, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 bagi anggota DPR RI akan lebih baik digelar secara terbuka. Sebab hal itu juga sebagai upaya sosialisasi sekaligus meyakinkan warga negara bahwa vaksinasi penting dan aman dilakukan demi mengatasi pandemi.
"Ini sesunggguhnya peran penting vaksinasi para elit agar bisa mendorong munculnya keyakinan publik soal penting dan amannya vaksinasi corona," jelasnya.
Baca juga: Kata Satgas Covid Soal Vaksinasi Anggota DPR dan Keluarga
Baca juga: Ketika Gatot Nurmantyo Bicara Soal Ketahanan Pangan Nasional di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Hoaks Puluhan Wartawan Terkapar Usai Vaksinasi Covid-19, Ini Klarifikasi Kemenkes
Lucius menilai kesadaran yang dimiliki Presiden Joko Widodo akan pentingnya sosialisasi seharusnya juga tertanam pada diri anggota DPR.
Apalagi anggota DPR termasuk kategori pelayan publik sehingga menjadi kelompok prioritas pada gelombang vaksinasi yang kedua saat ini.
"Maka mereka seharusnya minimal menjadikan kegiatan vaksinasi itu sebagai panggung sosialisasi terkait perlu dan amannya vaksinasi yang mereka terima. Sosialisasi itu akan semakin mendorong kesadaran dan kepercayaan diri publik untuk ikut menerima vaksin," kata Lucius.
Dia pun mempertanyakan mengapa panggung prestisius DPR untuk mendedikasikan kegiatan vaksinasi mereka sebagai ajang sosialisasi justru dibuat sembunyi-sembunyi.
"Mereka seolah tak percaya diri sebagai pelayan publik. DPR nampak malu pada rakyat mungkin karena kepercayaan rakyat atas mereka yang selalu terlihat rendah selama ini. Ketakberdayaan diri anggota DPR sebagai orang-orang terpercaya mendorong mereka melakukan vaksinasi di ruang tertutup, dengan kawalan staf kesekjenan yang menjadi seolah-olah sebagai body guard DPR," tandasnya.