Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD mengatakan pelaksanaan isolasi mandiri di masyarakat masih terkendala sejumlah hal.
Diantaranya munculnya stigma orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang isolasi mandiri akan dikucilkan.
“Salah satu kendalanya yang biasa di masyarakat adalah stigma – stigma dari masyarakat yang masih kental kalau itu (orang positif COVID-19) akan dikucilkan oleh tetangga sekelilingnya,” kata dr. Dante beberapa waktu lalu.
Sebagai upaya penelusuran kontak, Dante mengatakan pemerintah menerjukan ribuan tracer di tengah masyarakat.
Selain mencari kasus yang mungkin ditimbulkan akibat terinfeksi, tracer juga memberikan edukasi sehingga pasien isolasi mandiri tidak merasa dikucilkan.
“Kita harus membuat budaya baru bahwa kegiatan kontak tracing adalah kegiatan yang membuat pasien atau keluarga atau masyarakat tidak merasa dikucilkan kalau terkonfirmasi Covid-19,” tutur dr. Dante.
WHO menargetkan 1 pasien kasus konfirmasi positif harus dilakukan kegiatan tracing terhadap 30 orang yang pernah kontak dengan pasien positif tersebut, lantaran banyak kasus Covid-19 tidak menimbulkan gejala.
“Yang berbahaya itu yang tidak mempunyai gejala karena mempunyai potensi untuk menularkan kepada masyarakat sekeliling. Kalau ini tidak dihentikan segera maka yang akan kita dapatkan adalah kenaikan kasus terus,” ucap dr. Dante.
Kegiatan tracing ini diharapkan agar arus pasien Covid-19 di rumah sakit menjadi berkurang karena kasus akan ditemukan lebih dini.