News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ribuan Tracer Diterjunkan untuk Kurangi Pengucilan Orang yang Terkonfirmasi Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kader PKK, Lia Nur Jauharatul Mardiah (42) mengenakan APD baju hazmat membagikan makanan kepada warga yang terpapar Covid-19 di Gang Cisitu Lama 1, RW 11, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Langkah proaktif yang dilakukan pengurus dan kader PKK RW 11 membagikan makanan kepada warga yang sedang melakukan isolasi mandiri ini sebagai kebersamaan saling membantu dalam menangkal penyebaran Covid-19. Selain itu, warga juga membatasi akses jalan gang dan mendirikan posko Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD mengatakan pelaksanaan isolasi mandiri di masyarakat masih terkendala sejumlah hal.

Diantaranya munculnya stigma orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang isolasi mandiri akan dikucilkan.

“Salah satu kendalanya yang biasa di masyarakat adalah stigma – stigma dari masyarakat yang masih kental kalau itu (orang positif COVID-19) akan dikucilkan oleh tetangga sekelilingnya,” kata dr. Dante beberapa waktu lalu.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono usai mendaftar untuk disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac (CoronaVac) oleh vaksinator di RSCM Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021). Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono seusai disuntikan vaksin berharap tidak ada gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialaminya. Ini karena vaksin COVID-19 buatan Sinovac sudah melalui serangkaian uji klinik. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebagai upaya penelusuran kontak, Dante mengatakan pemerintah menerjukan ribuan tracer di tengah masyarakat.

Selain mencari kasus yang mungkin ditimbulkan akibat terinfeksi, tracer juga memberikan edukasi sehingga pasien isolasi mandiri tidak merasa dikucilkan.

“Kita harus membuat budaya baru bahwa kegiatan kontak tracing adalah kegiatan yang membuat pasien atau keluarga atau masyarakat tidak merasa dikucilkan kalau terkonfirmasi Covid-19,” tutur dr. Dante.

WHO menargetkan 1 pasien kasus konfirmasi positif harus dilakukan kegiatan tracing terhadap 30 orang yang pernah kontak dengan pasien positif tersebut, lantaran banyak kasus Covid-19 tidak menimbulkan gejala.

“Yang berbahaya itu yang tidak mempunyai gejala karena mempunyai potensi untuk menularkan kepada masyarakat sekeliling. Kalau ini tidak dihentikan segera maka yang akan kita dapatkan adalah kenaikan kasus terus,” ucap dr. Dante.

Kegiatan tracing ini diharapkan agar arus pasien Covid-19 di rumah sakit menjadi berkurang karena kasus akan ditemukan lebih dini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini