TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih bertambah setiap harinya.
Melihat data situs covid19.go.id, hingga Kamis (4/3/2021), total ada 1.361.098 kasus corona di Indonesia.
Hari ini Kamis (4/3/2021), kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 7.264 pasien
Sementara, tiga hari lalu, angka positif kasus corona berada kisaran 5-6 ribu.
Baca juga: Per Maret 2021 Ada 1.400 Hoaks Covid-19, 100 Diantaranya Terkait Vaksinasi
Baca juga: ITB – Universitas Osaka Teken Kerja Sama Penelitian Vaksin Covid-19
Kabar baiknya, pasien sembuh hari ini bertambah sebanyak 6.440 orang.
Sehingga, total angka kesembuhan berjumlah 1.176.356 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 176 jiwa pada hari ini.
Penambahan kasus kematian itu membuat jumlah kasus berujung kematian menjadi 36.897.
Pencegahan Covid-19 pada Level Individu maupun Masyarakat
Dikutip dari kemkes.go.id berikut cara pencegahan Covid-19 pada level individu dan masyarakat:
A. Pencegahan Level Individu
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah COVID-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:
a. Mencuci tangan lebih sering menggunakan sabun dan air setidaknya 20 detik atau pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci.
c. Jangan berjabat tangan.
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin menggunakan lengan atas bagian dalam atau memakai tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.
f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah bepergian.
g. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lain-lain), gagang pintu, dan lain-lain.
Diberitakan sebelumnya, dalam kondisi atau keadaan tertentu seseorang belum atau tidak diperbolehkan menerima suntikan vaksinasi Covid-19.
Berikut pertanyaan dan jawab seputar vaksinasi yang perlu diketahui sasaran penerima seperti dikutip dari keterangan yang diterima Tribunnews.com, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Apalah Lansia yang Minum Obat-obatan Secara Rutin Tetap Bisa Divaksinasi Covid-19?
Baca juga: Ribuan Vaksin Palsu Covid-19 di Afrika Selatan dan China Disita
Pertanyaan : Apakah seseorang yang memiliki alergi obat dapat divaksinasi Covid-19?
Jawab :
"Alergi terhadap suatu obat hanya memicu reaksi spesifik terhadap obat tersebut dan belum tentu muncul dengan obat lain termasuk vaksin Covid-19. Jadi vaksinasi diperbolehkan," ujar Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi immunologi Gatot Soegiarto.
Baca juga: Alasan Wagub DKI Tolak Permohonan Vaksinasi Keluarga Anggota DPRD DKI
Baca juga: Update Vaksinasi 3 Maret : 2,1 Juta orang Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Pertama
Pertanyaan : Apakah penderita asma dapat menerima vaksinasi Covid-19?
Jawab :
"Penderita asma yang terkontrol baik. Syaratnya adalah gejala kurang dari dua kali per minggu, tidak terbangun malam hari tanpa keterbasatan aktivitas, dan tak butuh pelega lebih dua kali per minggu boleh divaksinasi," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr. Agus Dwi Susanto.
Pertanyaan : Apakah bayi dan anak perlu vaksinasi Covid-19?
Jawaban :
"Bayi dan anak perlu dilindungi namun vaksin Covid-19 untuk anak masih menunggu hasil uji klinik. Sambil menunggu ayo lengkapi imunisasi sesuai rekomendasi," ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI) Aman B Pulungan.
Pertanyaan : Apakah seseorang dengan penyakit menahun dapat divaksinasi Covid-19?
Jawaban :
"Penyandang penyakit menahun bisa divaksin asalkan tidak ada kondisi akut. Bila ragu, konsultasikan kepada dokter yang ahli di bidangnya," ujar Ketua Umum PB PAPDI Sally Aman Nasution.
Pertanyaan : Apakah penyintas penyakit jantung seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner dapat diberikan vaksin Covid-19?
Jawaban :
"Penyintas penyakit jantung (gagal jantung, penyakit jantung koroner, pasca prosedur intervensi/stent, pasca bedah jantung yang stabil atau tanpa keluhan bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19," tutur Ketua Umun Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Isman Firdaus.
Pertanyaan : Apakah penyintas penyakit jantung seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner dapat diberikan vaksin Covid-19?
Jawaban :
"Penderita penyakit jantung akut atau tidak stabil dengan gejala sesak nafas, nyeri dada, berdebar, penurunan kesadaean, atau tekanan darah >180/100 mmHg belum direkomendasikan vaksinasi Covid-19," jelas Ketua Satgas Covid-19 PP PERKI Anwar Santoso
Pertanyaan : Apakah ibu hamil dan ibu menyusui dapat diberikan vaksinasi covid-19?
Jawaban :
"Ibu menyusui sudah boleh divaksin. sedangkan ibu hamil akan diberikan setelah melahirkan," ujar Dokter spesialis kandungan Faried Anfasa Moeloek
Pertanyaan : Apakah lansia bisa mendapatkan vaksin Covid-19?
Jawaban :
"Lansia perlu mendapatkan vaksin Covid-19 karena merupakan kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi dan menjadi berat jika terinfeksi Covid-19," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berfokus pada Geriatri, Kuntjoro Harimurti.
(Tribunnews.com/Shella/Endra/Rina Ayu)