Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PHNOM PENH - Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen mengatakan negaranya telah menerima dosis pertama vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca dari inisiatif COVAX global.
Dalam pernyataan di laman Facebook miliknya, ia menyebut negaranya pada Selasa malam menerima vaksin AstraZeneca yang diproduksi di India.
Negara di kawasan Asia Tenggara tersebut menerima 324.000 dosis pertama dari inisiatif COVAX.
Dikutip dari laman www.aa.com.tr, Jumat (5/3/2021), COVAX yang diinisiasi Vaccine Alliance (Gavi), Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini memiliki tujuan untuk mempercepat pengembangan dan produksi vaksin Covid-19.
Baca juga: Update Corona 5 Maret 2021 di Indonesia: 1.182.687 Orang Dinyatakan Sembuh Dari Covid-19
Selain itu, COVAX juga berupaya menjamin akses yang adil dan merata terhadap vaksin untuk setiap negara di dunia.
Aliansi ini akan memberikan vaksin yang setara dengan 20 persen dari populasi tiap negara.
"Vaksin ini dapat dipercaya," kata Hin Sen.
Kamboja menjadi salah satu negara pertama di kawasan Pasifik Barat yang mendapatkan vaksinasi dari fasilitas COVAX.
COVAX pun akan memberikan 6,4 juta dosis rejimen kepada 3,2 juta orang, masing-masing akan mendapatkan dua dosis vaksin.
Baca juga: Update 5 Maret Terjadi Penambahan 6.971 Kasus Covid-19
Angka 3,2 juta orang itu merupakan 20 persen dari total 16 juta populasi Kamboja.
Di bawah fasilitas itu, sebagai negara berpenduduk 16 juta orang, Kamboja diharapkan menerima 1,1 juta dosis vaksin.
Hun Sen juga mengumumkan bahwa dirinya disuntik vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama.
Awal bulan lalu, Hun Sen menerima sumbangan 600.000 dosis vaksin Sinopharm dari China untuk batch pertama.
Sementara itu akan ada 400.000 dosis vaksin Sinopharm batch kedua yang rencananya dikirim pada awal bulan depan.
Menurut Universitas Johns Hopkins, sejauh ini Kamboja telah melaporkan 878 kasus Covid-19 tanpa kematian.