Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan terus melanjutkan program vaksinasi Covid-19 bertahap bagi 181,5 juta penduduk Indonesia, meski ada temuan strain baru virus corona B.1.1.7.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, para peneliti yang mendalami mutasi B.1.17 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.
“Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok,” ujar dr. Nadia seperti dikutip dari keterangan Kemenkes, Jumat (5/3/2021).
Ia mengatakan, higga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahqa virus mutasi Covid-19 ini memiliki tingkat keganansan dibanding virus Covid-19 yang awal
"Beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular," ujar Nadia
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada.
Baca juga: Update Vaksinasi 5 Maret : 2,4 Juta orang Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Pertama
Menjelang libur panjang akhir pekan ini diharapkan masyarakat untuk menahan diri dan tidak bepergian.
"Kami mengimbau masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan harus lebih diperketat, serta mensukseskan program vaksinasi Covid-19," pesan perempuan berhijab ini.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg Oscar Primadi MPH menyebut bahwa efektivitas vaksin Covid-19 yang ada belum memiliki pengaruh dengan adanya strain baru ini.
Sehingga vaksinasi yang ditargetkan rampung selama 12 bulan tetap berjalan, meski dalam kewaspadaan.
"Tidak akan ada hal-hal yang dikhawatirkan berlebihan. Jangan terlampau resah," pesannya