Dikutip dari laman BBC, Vaksin AstraZeneca dibuat dari versi lemah dari virus flu biasa (dikenal sebagai adenovirus) dari simpanse.
Lalu dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia.
Setelah disuntikkan, Vaksin Covid-19 AstraZeneca menstimulasi pertahanan alami tubuh (sistem imun).
Ini menyebabkan tubuh menghasilkan perlindungannya sendiri (antibodi) terhadap virus.
Berapa Dosis yang Dianjurkan?
Mengutip dari laman WHO, dosis yang dianjurkan adalah dua dosis yang diberikan secara intramuskular (masing-masing 0,5ml) dengan interval 8 sampai 12 minggu.
Penelitian tambahan diperlukan untuk memahami perlindungan potensial jangka panjang setelah dosis tunggal.
Baca juga: Rilis Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca, BPOM Singgung Pemberitaan Soal Efek Samping
Kandungan Vaksin AstraZeneca
Satu dosis (0,5 ml) mengandung: Vaksin COVID 19 (rekombinan ChAdOx1-S *) 5 × 10 ^ 10 partikel virus.
Produk ini mengandung organisme hasil rekayasa genetika (GMO).
Eksipien lainnya adalah:
- L-histidin
- L-histidin hidroklorida monohidrat
- magnesium klorida heksahidrat