News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 AstraZeneca Terbit, Ini yang Perlu Diketahui

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia, AstraZeneca PLC, di Macclesfield, Cheshire pada tanggal 21 Juli 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Vaksin Covid-19, AstraZeneca telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 22 Februari 2021 yang lalu.

Kini, vaksin Covid-19 AstraZeneca telah tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021) kemarin dengan pengiriman pertama sebanyak 1.113.600 buah.

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, mengatakan, jumlah vaksin Covid-19 AstraZeneca yang datang tersebut adalah bagian awal dari batch pertama.

Dalam batch pertama Indonesia yang akan berlangsung hingga Mei 2021 akan memperoleh total 11.748.000 vaksin AstraZeneca.

"Dan Insya Allah, menurut rencana akan diikuti batch-batch selanjutnya," ujar Retno, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Rilis Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca, BPOM Singgung Pemberitaan Soal Efek Samping

Baca juga: BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ketahui Efek Sampingnya

Mengenal Vaksin AstraZeneca

Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 17 November 2020. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Dikutip dari laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), vaksin Covid-19 AstraZeneca disarankan diberikan kepada petugas kesehatan yang berisiko tinggi terpapar virus corona.

Selain itu, vaksin AstraZeneca juga diprioritaskan untuk diberikan kepada orang lanjut usia yang berusia 65 tahun ke atas.

Tak hanya itu, vaksinasi menggunakan AstraZeneca juga direkomendasikan untuk orang dengan penyakit penyerta yang telah diidentifikasi meningkatkan risiko Covid-19 yang parah, termasuk obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan diabetes.

Meskipun penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa vaksin itu diperlukan untuk orang terkena HIV, autoimun, atau immunocompromised, namun mereka yang merupakan bagian dari kelompok tersebut direkomendasikan untuk vaksinasi setelah menerima informasi dan konseling.

Vaksinasi dapat ditawarkan kepada orang yang pernah menderita Covid-19 sebelumnya.

Baca juga: Tidak Melalui Uji Klinis, Vaksin AstraZeneca Diizinkan Penggunaanya di Indonesia

Baca juga: BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Namun, mereka yang sudah terinfeksi virus corona disarankan menunda vaksinasi hingga enam bulan sejak terinfeksi, untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang belum terkena Covid-19.

Selain itu, vaksin AstraZeneca juga dapat ditawarkan kepada wanita yang sedang menyusui, jika mereka adalah bagian dari kelompok yang diprioritaskan untuk vaksinasi.

Untuk wanita yang sedang menyusui, WHO tidak merekomendasikan penghentian memberikan ASI setelah mereka mendapatkan vaksin AstraZeneca.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini