TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, empat mutasi baru virus corona B117 kembali ditemukan.
Jumlah ini diluar dua kasus yang sebelumnya ditemukan di Karawang, Jawa Barat.
"Hasil kerja lab Kemenkes dengan Kemenristek, BRIN sudah menemukan 4 lagi terkonfirmasi di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Januari."
"Satu juga di Kalimantan Selatan 6 Januari, 1 juga di Balikpapan, Kalimantan Timur dari 12 Februari. Ke-empat di Medan, Sumatera Utara 28 Januari," kata Budi Gunadi.
Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19, NasDem Ingatkan Pemerintah Perkuat Testing dan Tegakkan Aturan Prokes
Baca juga: 1,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba di Jakarta, AS Ucapkan Selamat
Dengan demikian, mutasi virus corona B117 yang masuk ke Indonesia kini bertambah menjadi enam kasus.
Enam kasus tersebut, tersebar di lima provinsi yang ada di Indonesia, yaitu:
- 2 Kasus di Karawang.
- 1 Kasus di Palembang.
- 1 Kasus di Kalimantan Selatan.
- 1 Kasus di Balikpapan.
- 1 Kasus di Meda.
Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19, Satgas: Jangan Frustasi dan Harus Move on
Baca juga: Sebanyak 3.500 Prajurit TNI AL Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
Namun Menkes tegaskan bahwa warga yang terdeteksi positif virus corona B117 kini telah dinyatakan sembuh.
Saat ini pihak Kemenkes masih terus melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang sempat kontak langsung dengan pasien positif tersebut.
Selain itu, pemerintah daerah yang wilayahnya terdeteksi virus corona B117 juga diimbau untuk melakukan langkah kewaspadaan.
Tentang Varian Corona B117
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, varian virus corona Inggris disebut B.1.1.7. atau B117.
Varian ini pertama kali ditemukan di Kent pada September 2020 dan dikaitkan dengan lonjakan kasus di Inggris.
Varian ini sekarang menjadi strain dominan di Inggris dan telah menyebar ke lebih dari 70 negara.
Baca juga: Presiden Tinjau Vaksinasi Covid-19 Santri, Ulama, dan Tokoh Lintas Agama di Semarang
Baca juga: Jokowi: Merawat Semangat Untuk Berkarya Lewat Vaksinasi Covid-19 Bagi Seniman Pekerja Seni
Apakah varian Inggris lebih mematikan?
Studi terbaru menunjukkan kemungkinan bahwa varian Covid-19 Inggris (B117) dikaitkan dengan kemungkinan rawat inap dan kematian yang lebih tinggi daripada jenis aslinya.
Lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk lebih memahami risiko varian ini.
Penting juga untuk diingat bahwa keseluruhan risiko kematian akibat Covid-19 masih rendah.
Apakah vaksin Pfizer efektif melawan strain Inggris?
Hasil awal dari studi laboratorium menunjukkan bahwa vaksin Pfizer / BioNTech menawarkan tingkat perlindungan yang baik terhadap mutasi yang ditemukan pada varian Inggris (B.1.1.7).
Sementara penelitian lebih lanjut sedang berlangsung, kemungkinan vaksin masih akan membantu melindungi terhadap jenis ini.
Baca juga: Besok Libur, Satgas Covid Ingatkan Pekan Ini Bukan Long Weekend, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Baca juga: 517 Seniman Yogyakarta Jalani Vaksinasi Covid-19
Apakah vaksin Oxford efektif melawan strain Inggris?
Sebuah studi tentang vaksin Oxford / AstraZeneca menunjukkan bahwa vaksin ini menawarkan perlindungan yang baik terhadap virus corona varian Inggris (B.1.1.7).
Studi menunjukkan bahwa vaksin ini menawarkan efektivitas 75% melawan strain Inggris, dibandingkan dengan 84% melawan strain awal.
Angka itu jauh di atas tingkat perlindungan minimum 50% yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Penyebaran Mutasi Baru Corona B117
Diketahui sebelumnya, mutasi baru virus corona B117 pertama ditemukan di Inggris pada 20 September 2020.
Hingga saat ini, virus corona B117 tersebut sudah tersebar di 94 Negara di dunia.
Baca juga: Catat, Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama Hanya untuk Lansia dan Pegawai Pelayanan Publik
Baca juga: Kemenkes : Vaksin Covid-19 Masih Efektif Terhadap Mutasi Corona B117
Sejumlah negara pun telah melaporkan kasus varian baru Corona B117, di antaranya:
- Amerika Serikat.
- Denmark.
- Australia.
- Turki.
- Malaysia.
- Selandia Baru.
- Singapura.
Baca juga: Wamenkes Singgung Faktor Hambatan Penanganan Covid-19
Baca juga: Pemprov DKI Mulai Siapkan Usaha Karaoke Bisa Buka di Tengah Pandemi Covid-19
Gejala virus corona B117
Dikutip dari laman Prevention, pada laporan bulan Januari, para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan bahwa B117 dapat menjadi jenis virus SARS-CoV-2 yang dominan.
Sementara, laporan dari Inggris sebagai tempat pertama ditemukan mutasi baru ini, disampaikan ada kemungkinan bahwa infeksi B117 dapat peningkatan risiko kematian lebih jika dibandingkan dengan jenis virus lainnya.
“Datanya belum keluar secara resmi, tetapi melihat data awal yang telah dianalisis oleh para ilmuwan Inggris, saya cukup yakin bahwa ada peningkatan keseriusan infeksi yang sebenarnya, yang benar-benar harus kita awasi," ujar Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, MD.
Penelitian dan pengkajian terhadap jenis virus corona baru ini terus dilakukan.
Asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine, Houston, Prathit Kulkarni MD mengatakan, gejala yang ditunjukan hampir sama dengan gejala Covid-19 yang ada selama ini.
Baca juga: Cerita ASN Karawang Menangis saat Vaksinasi Covid-19, Sudah Teriak Sakit Padahal Belum Ditusuk Jarum
Baca juga: Satgas Tegaskan Long Covid-19 Tidak Menular
Seseorang harus tetap memperhatikan tanda-tanda Covid-19 yang paling umum yakni:
- Demam.
- Menggigil.
- Sesak napas.
- Kelelahan.
- Nyeri otot atau tubuh.
- Sakit kepala.
- Kehilangan rasa atau penciuman.
- Sakit tenggorokan.
- Hidung tersumbat atau meler.
- Mual atau muntah.
- Diare.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)