TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan, virus Corona B117 diprediksi akan menular lebih cepat dan bermutasi melalui gen-gen baru.
Selain itu, Prof Amin mengatakan perubahan gen pada virus Corona B117 ini dikhawatirkan akan mempengaruhi diagnosis molekuler. Terutama, dalam pengecekan tes PCR.
Ia pun menduga sensitivitas tes PCR akan berpotensi menurun saat dimuji virus Corona B117.
Hal itu disampaikan Prof Amin saat diaolog bertajuk Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-COV2 di Indonesia melalui siaran kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (12/3/2021).
"Tentu ada sifat lain, karena ada perubahan di dalam gennya, maka dikhawatirkan diagnosis molekuler, yaitu PCR, itu juga akan terganggu, jadi akan menurun sensitivitasnya, itu yang kita khawatirkan dengan PCR tidak terdeteksi, jadi negatif, tapi itu masih belum dianggap perlu untuk mengubah PCR-nya," kata Prof Amin.
Baca juga: Selain B117, Mutasi Corona B1351 dan P1 Juga Diwaspadai Indonesia
Selain itu, Prof. Amin memperkirakan, virus Corona B117 berpotensi tak dikenali oleh antibodi yang telah terbentuk oleh vaksin Covid-19.
Namun, berdasarkan penelitian, Prof. Amin menyebut vaksin Covid-19 masih efektif untuk mencegah penularan virus Corona B117.
"Tapi sekali lagi ini sudah dicoba oleh beberapa perusahaan vaksin besar ini belum secara signifikan. Jadi vaksin-vaksin yang sekarang beredar itu dianggap masih efektif untuk varian ini," jelasnya.