TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menuturkan, selain mutasi virus Corona B117 asal Inggris terdapat dua mutasi lagi yang menjadi perhatian Indonesa serta dunia .
Pertama, B1351 atau 501Y.V2 merupakan varian baru Covid-19 dari Afrika.
Dan kedua, P1 atau 501Y.V3 adalah varian baru Covid-19 dari Brasil.
"Nanti ketiga iniĀ yang sering kita lakukan pengamatan karena sebenarnya mutasi tadi kami sampaikan ya banyak sekali mutasi terjadi tapi tiga ini yang secara khusus memang harus sudah dilakukan dikatakan oleh Who untuk kita lakukan terus-menerus," ucapnya dalam diskusi virtual bertajuk "Pemantauan GenomikĀ Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia", Jumat (12/3/2021).
Ia mengatakan, tantangan terkait mutasi virus corona baru ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia.
Baca juga: Mutasi N439K Banyak Terkandung Dalam Varian Yang Ditemukan Di Eropa
Varian B117 itu sudah dilaporkan di 70 negara. Kemudian varian dari Afrika juga sudah dilaporkan lebih dari 20 negara serta varian P1 sebut sebagai Brazil sudah ditemukan lebih dari 30 negara.
"Tentunya yang harus kita lakukan adalah memperkuat surveilans seperti memperkuat pintu masuk ke Indonesia baik udara maupun laut," terang dia.
Nadia menuturkan, pemerintah telah mengeluarkanĀ surat edaran Satgas yaitu tahun nomor 8 tahun 2020 terkait protokol perjalanan internasional, dimana setiap orang yang datang dari luar negeri itu harus dan wajib menerapkan alur protokol kesehatan.
"Surveillens di pintu-pintu masuk melalui udara atau bandara dan juga pintu masuk dari laut karena ini juga kita tahu bahwa banyak juga kapal-kapal dari luar negeri yang masuk dan yang harus dilakukan monitoring," ungkap perempuan berhijab ini.