Komisi V DPR Pertanyakan Akurasi GeNose, Menhub : Akurasinya Lebih Tinggi Dibanding Alat Screening Lainnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR RI mempertanyakan keakuratan dari GeNose C19 sebagai alat screening Covid-19 bagi masyarakat dalam bepergian jauh menggunakan transportasi umum.
Hal itu disampaikan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI.
Alasannya GeNose akan mulai dipergunakan di empat bandara Indonesia serta di seluruh stasiun kereta api.
Terkait hal itu, Budi mengklaim akurasi GeNose dalam mendeteksi Covid-19 justru memiliki persentase atau tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan alat screening Covid-19 lainnya.
"Dari hasil yang kita peroleh efektivitas atau akurasi GeNose dibanding yang lain itu presentasenya lebih tinggi," ujar Budi, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Mulai 1 April, Empat Bandara Akan Sediakan Layanan GeNose C19 untuk Skrining Covid-19
Tak hanya itu, Budi juga memaparkan bahwa GeNose telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan serta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sehingga sudah teruji.
"Saya laporkan GeNose ini sudah dapat izin edar dari Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas," jelas Budi.
Sebelumnya diberitakan, Komisi V DPR RI mendukung penggunaan GeNose C19 sebagai screening masyarakat saat akan melakukan syarat perjalanan jarak jauh.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus turut mendukung penggunaan GeNose. Menurutnya GeNose dinilai lebih murah dan cepat hasilnya dibandingkan dengan tes swab PCR.
"Dengan adanya tracking mudah, murah, dan cepat, inilah indikator yang diperlukan dalam situasi sekarang. Kalau biaya tak mahal kita beli saja pak di seluruh simpul yang mesti dipasang," ujar Lasarus, dalam rapat kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (16/3/2021).
Akan tetapi, Lasarus yang merupakan politikus PDI Perjuangan masih mempertanyakan keakuratan GeNose dalam mendeteksi Covid-19.
Dia pun meminta agar jika GeNose C19 bisa dipertanggungjawabkan untuk screening maka tidak perlu menggunakan instrumen lain.
"Menurut saya ini masalahnya kan akurasi. Sejauh mana alat tes ini akurasinya sebagai indikator terpapar? Kalau memang menurut pemerintah GeNose yang murah, cepat, dan ilmiah bisa ditanggung jawabkan," kata dia.
"Kan nggak mungkin juga dipakai pemerintah kalau secara ilmiah nggak bisa dipertanggungjawabkan. Nah kalau ini bisa dipertanggungjawabkan, instrumen lain nggak usah lagi kita pakai," imbuh Lasarus.
Ucapan Lasarus juga disepakati oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie.
Syarief mengatakan GeNose dapat dijadikan pilihan utama jika terbukti keakuratannya.
"Saya melihat ada penemuan baru, GeNose. Kalau itu memang sudah bisa akurat dan itu memang bisa secara ilmiah terbukti keakuratannya saya pikir ini perlu dipakai," jelas Syarief.