News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO: untuk Saat Ini, Negara Harus Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa negara-negara harus terus melanjutkan program vaksinasi menggunakan vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca.

Hal ini disampaikan setelah banyak negara mulai menghentikan penggunaan vaksin ini menyusul kekhawatiran terjadinya pembekuan darah pasca mendapatkan suntikan.

Dikutip dari laman NDTV, Selasa (16/3/2021), Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menyampaikan dalam konferensi pers itu bahwa pihaknya merekomendasikan vaksin ini untuk digunakan.

Baca juga: Jerman, Perancis, dan Italia Hentikan Sementara Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Ini tentunya mengindikasikan 'keamanan' vaksin AstraZeneca untuk digunakan pada saat ini.

"Kami tidak ingin orang panik dan untuk saat ini, kami akan merekomendasikan agar semua negara terus melakukan vaksinasi menggunakan AstraZeneca," kata Swaminathan.

Tanggapan ini muncul setelah sebagian besar negara di Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin ini, merujuk pada kasus pembekuan darah yang terjadi pada orang-orang yang telah menerima suntikan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pengarahan pada hari Senin kemarin mengatakan bahwa para ahli keamanan vaksin sedang melihat data terkait dan akan bertemu pada hari Selasa waktu setempat.

Sementara itu pengawas obat-obatan Eropa akan mengadakan pertemuan khusus pada hari Kamis mendatang.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Alasan Tunda Distribusi Vaksin AstraZeneca

"Komite penasehat WHO untuk keamanan vaksin telah meninjau data yang tersedia, melakukan komunikasi secara intens dengan European Medicines Agency dan akan bertemu besok," kata Tedros Adhanom.

Ia mengakui keputusan negara untuk menghentikan vaksinasi AstraZeneca setelah terjadinya pembekuan darah pada orang yang telah menerima dosis dari dua batch vaksin yang diproduksi di Eropa ini merupakan suatu 'tindakan pencegahan'.

"Namun ini bukan berarti bahwa kejadian ini terkait dengan vaksinasi. Ini adalah praktik rutin untuk penyelidikan dan menunjukkan bahwa kami menerapkan sistem pengawasan dan kontrol yang efektif," katanya.

Swaminathan menyoroti bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara peristiwa pembekuan darah dan vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi AstraZeneca dengan Universitas Oxford.

Kendati demikian, ia mengakui bahwa beberapa insiden pembekuan darah diantara populasi umum memang diprediksi akan terjadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini