TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksin AstraZeneca akan mulai distribusikan pada Senin pekan depan setelah BPOM dan MUI merekomendasikan penggunaannya.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi Pers virtual bertajuk "Perkembangan Terkini terkait Vaksin COVID-19 dari AstraZeneca", Jumat, (19/3/2021).
"Paling lambat Senin depan tentunya kita akan distribusikan segera, setelah mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan pengemasan dan kesiapan untuk distribusi sehingga kita dapat mempercepat program vaksinasi ini kembali," kata Nadia.
Ia melanjutkan, pendistribusian vaksin AstraZeneca akan dilakukan ke semua daerah termasuk daerah 3T (terluar, tertinggal, serta terdepan).
"Termasuk daerah-daerah yang dengan kondisi tertinggal, terdepan, dan terluar kami akan bekerjasama dengan berbagai pihak yang sudah berpengalaman dalam hal distribusi vaksin baik ini Biofarma untuk memastikan seluruh warga negara Indonesia di wilayah-wilayah tersebut dapat menikmati hak mereka untuk mendapatkan vaksin Covid-19," jelas Nadia.
Baca juga: Eropa Nyatakan Vaksin AstraZeneca Aman setelah Sempat Ditangguhkan akibat Kasus Penggumpalan Darah
Diketahui sebanyak 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton vaksin Covid-19 tahap keenam dari AstraZeneca telah tiba di Indonesia pada 8 Maret yang lalu.
Kedatangan vaksin ini adalah tahap pertama dari jatah vaksin gratis 11.704.800 dosis yang dialokasikan untuk Indonesia melalui skema multilateral COVAX facility.
Pemerintah sebelumnya memutuskan untuk menunda pendistribusian vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah terhadap vaksin, setelah isu penggumpulan darah usia vaksinasi AstraZeneca terjadi di beberapa negara di Eropa.