TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) mengungkapkan lima fakta strategi keberhasilan berbagai negara dalam penanganan Covid-19.
Hal ini dipaparkan Sekretaris Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Covid-19 dr Mariya Mubarika dalam Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (Rakorniskes TNI) 2021 di Aula Gatot Soebroto Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa (23/3) pagi.
Dihadapan para peserta Rakorniskes TNI dr. Mariya Mubarika - yang ditugaskan khusus mewakili Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19/Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo - menyatakan pemerintah tegas dan disiplin dalam menegakkan aturan merupakan penentu keberhasilan dalam menjaga kestabilan dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Cina, Hong Kong, Cina Taipei, dan Vietnam.
Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 Naik 2,3% Setelah 4 Minggu Berturut-turut Turun
dr. Mariya Mubarika, yang pernah jadi Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan 2019-2021, melanjutkan presentasinya bahwa kerja sama masyarakat sangat perlu dan juga menentukan keberhasilan. Selain itu, mengkaji perkembangan profil terbaru Covid-19 serta usaha mitigasi penyebaran Covid-19 yang segera diterapkan menjadi efektif dan efisien.
Lebih lanjut dr. Mariya Mubarika, mengatakan jika berbagai pendekatan tidak ada perbaikan, perlu segera memikirkan metode lain sebelum terlambat dan malahan tereliminasi oleh Virus yakni dengan jumlah angka kematian terus meninggi.
Terakhir atau fakta keberhasilan kelima, perlu dibuat sistem perlindungan satu langkah di depan serangan virus (One-Step a Head), karena kita tidak mungkin terus di ombang ambing dari perubahan mutasi virus yang secara alamiah memang terus bermutasi, berdampak ke perubahan virulensi, kematian ataupun bisa menghindar dari antibodi. Kita harus lebih cerdas dari virus.
Baca juga: Satgas Covid-19 Soal Vaksin Gotong Royong: Bukan Berarti Pemerintah Lepas Tanggung Jawab
“Negara yang baik dan berhasil menangani pandemi Covid-19 itu model kepemimpinannya seperti TNI dengan mematuhi garis komando. Cepat dan kalau dari atas A sampai ke bawahnya A,” ujar dr. Mariya Mubarika.
Sementara itu Kepala Subdirektorat Imunisasi, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan dr. Asik Surya, MPPM menyatakan tingkat kedisiplinan masyarakat kita dalam menggunakan masker jauh lebih baik dibandingkan dengan negara Amerika Serikat yang menganut paham demokrasi liberal.
Apalagi penggunaan masker dan vaksinasi ini sangat penting dalam menekan angka penyebaran virus corona ini.
Baca juga: Satgas Ungkap Kendala Target Vaksinasi 1 Juta Perhari, Terhambat Infrastruktur dan Vaksinator
“Amerika Serikat tigabelas kali lipat lebih parah daripada Indonesia,” ujar peraih gelar Master Public Policy and Management lulusan University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat tahun 1999 ini.
dr. Asik, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, menyatakan saat ini seluruh dunia berharap dengan vaksin, termasuk Indonesia, meski sudah menjalani protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi) dan 3T (testing, tracing, dan treatment).
“Pemerintah menyiapkan ketersediaan vaksin untuk seluruh masyarakat secara bertahap serta melakukan inovasi pelaksanaan vaksinasi guna mengejar target yang dicanangkan Bapak Presiden selama 300 hari sudah harus selesai,” ujar dr Asik.
Baca juga: Polemik Vaksin AstraZeneca, Satgas Covid-19: Dalam Penggunaan Vaksin, Aspek Manfaat Harus Dinilai
Menjelang acara penutupan Rakorniskes TNI 2021 Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono SpS MARS, MHKes mengatakan peningkatan sumber daya manusia (SDM), organisasi, sistem komunikasi, integrasi, dan sinergi dengan Kepolisian RI dan juga di lingkungan internal TNI sangat penting dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Kita sama-sama berkolaborasi dan bersinergi dalam penggunaan kekuatan tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 yang bisa memberikan ancaman dan mengganggu ketahanan negara,” ujar Mayjen TNI Tugas Ratmono.
Jenderal Bintang Dua - yang saat ini menjabat pula sebagai Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat - menekankan pentingnya sinergitas TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19/BNPB, dan kepala daerah dalam memutus penyebaran Covid-19.
“Sudah beberapa kali ditekankan Bapak Panglima TNI dan Ketua Satgas Covid-19 masih banyak yang perlu disinergikan untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di negara kita,” papar Mayjen TNI Tugas Ratmono sebelum menutup Rakorniskes TNI yang juga diikuti Kepala Kesehatan Kodam se-Indonesia melalui Zoom Meeting.