News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Bio Farma: Kita Sudah Amankan Sebagian Besar Kebutuhan Vaksinasi untuk 2021

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Mabes TNI yang dilaksanakan oleh Pusat Kesehatan (Puskes) TNI dan diberikan kepada PNS Unit Organisasi Mabes TNI dengan target 2.850 vaksin, bertempat di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021). Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan 130.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberikan oleh Pemerintah melalui Menteri Kesehatan, yang akan didistribusikan kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI di 10 Provinsi Indonesia. Tribunnews/HO/Puspen TNI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menegaskan pihaknya telah mengamankan sebagian besar kebutuhan vaksinasi untuk tahun 2021.

Kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia untuk bisa mencapai 70 persen herd immunity, kata Basyir, totalnya adalah 426 juta dosis.

Pihaknya, kata Basyir, sudah melakukan sejumlah kontrak dengan beberapa produsen vaksin baik kontrak vaksin jadi dengan Sinovac, kontrak untuk pembelian bahan baku, maupun kontrak dengan beberapa pengembang vaksin lainnya seperti Novavax dan AstraZeneca.

Dari upaya tersebut, kata Basyir, total ketersediaan pasokan vaksin mencapai lebih kurang 329,5 juta dosis.

Baca juga: Uang Suap Bansos Covid-19 untuk Pejabat Kemensos Disimpan di Tas Gitar Hingga Kardus Air Mineral

Di samping itu, kata Basyir, saat ini juga ada opsi-opsi untuk meningkatkan pasokan tersebut sehingga ia optimis kebutuhan 426 juta dosis vaksin bisa dipenuhi.

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (29/3/20201).

"Sampai untuk tahun 2021 ini kita sudah mengamankan sebagian besar dari kebutuhan vaksinasi," kata Basyir.

Baca juga: Bio Farma Akan Operasikan Pabrik Vaksin Covid-19 Keduanya Mulai April 2021

Sebagian besar produksi vaksin tersebut, kata Basyir, akan dilakukan pada 2021.

Kalaupun dilakukan hingga tahun 2022, kata Basyir, pihaknya berharap targer produksi tersebut selesai pada kuartal pertama 2022.

Basyir menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan vaksin tersebut saat ini pemerintah telah menyetujui beberapa jenis vaksin untuk program vaksinasi nasional.

Vaksin tersebut di antaranya Sinovac, Novavax, dan AstraZeneca.

Baca juga: Pengidap Autoimun Tak Bisa Sembarangan Divaksin Covid-19

"Inilah tiga jenis vaksin yang sekarang ini sebagian besar akan menjadi bagian dari program vaksinasi pemerintah dari tahun 2021 sampai nanti kuartal pertama 2022," kata Basyir.

Basyir menjelaskan sampai 27 Maret 2021 total sudah ada 20,5 juta dosis vaksin yang dikirim ke semua provinsi.

Dari 20,5 juta dosis itu, kata Basyir, sekitar 14,5 juta dosis sudah didistribusikan ke Kabupaten atau Kotamadya untuk dilakukan vaksinasi di daerah tingkat dua tersebut.

Sedangkan dari total yang sudah didistribusikan tersebut, kata Basyir, 10,4 juta dosis sudah dilakukan vaksinasinya ke masyarakat yang ada di 34 provinsi.

"Dan ini akan terus kita lakukan vaksinasi bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan juga dari sisi kesiapan pasokannya nanti yang akan dilakukan oleh kami holding farmasi, bekerja sama kami Bio Farma, Kimia Farma, dan Indo Farma," kata Basyir.

Berita terkait

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini