News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Dirut Bio Farma Sebut Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Vaksinasi Covid-19 Terbanyak di Dunia

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Mabes TNI yang dilaksanakan oleh Pusat Kesehatan (Puskes) TNI dan diberikan kepada PNS Unit Organisasi Mabes TNI dengan target 2.850 vaksin, bertempat di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021). Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan 130.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberikan oleh Pemerintah melalui Menteri Kesehatan, yang akan didistribusikan kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI di 10 Provinsi Indonesia. Tribunnews/HO/Puspen TNI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pemberian vaksin Corona (Covid-19) terbanyak di dunia.

Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang cukup terdepan dari sisi program vaksinasi.

Data terakhir hingga Sabtu (27/3/2021) ada sekitar 10,4 juta dosis vaksin sudah diberikan ke masyarakat.

Hal itu disampaikan Honesti dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Senin (29/3/2021).

"Dan kita juga masuk 10 besarlah kalau dibandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya," ucapnya.

Baca juga: Bio Farma: Vaksin Covid-19 Sinovac  Siap Pakai untuk April Sebanyak 7,9 Juta Dosis

Dari paparan tersebut, Indonesia berada peringkat ke-9 negara yang sudah memberikan dosis vaksin terbanyak di dunia.

Lebih lanjut, Honesti mengatakan saat ini pihaknya masih bernegosiasi dengan produsen vaksin asal Cina yakni Sinopharm dan vaksin asal Amerika Serikat yakni Moderna untuk pasok total 25,2 juta dosis ke Indonesia.

Honesti menjelaskan berdasarkan diskusinya dengan kedua produsen vaksin tersebut, 20 juta dosis di antaranya berasal dari Sinopharm yang akan masuk Indonesia pada kuartal kedua 2021.

Sedangkan 5,2 juta dosis lainnya berasal dari Moderna yang rencananya akan dimulai pada kuartal ketiga 2021.

Ia mengatakan rencananya vaksin dari dua negara tersebut akan digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong bagi perusahaan swasta.

"Untuk ketersediaan vaksinnya sendiri sesuai dengan Permenkes Nomor 10 tahun 2021, karena harus dibedakan dengan vaksin program pemerintah sampai saat ini kita masih melakukan negosiasi dengan dua jenis vaksin (Sinopharm dan Moderna)," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini