Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan stok vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia terancam habis pada April di tengah gencarnya program vaksinasi gratis.
Penyebabnya, India sebagai negara produsen vaksin terbesar sedang melakukan embargo, lantaran kasus Covid-19 di negara itu meningkat.
India disebut Budi, merupakan produsen untuk vaksin AstraZeneca, Novavax, maupun Pfizer.
"Ini ada berita buruk. India ini sedang naik (kasus Covid-19), karena naik India embargo vaksin eggak boleh keluar lagi vaksinnya.
Baca juga: WHO Imbau Seluruh Negara: Pramugari Dan Pilot Harus Dapatkan Akses Prioritas Terhadap Vaksin
Enggak ke COVAX GAVI, karena memang India adalah pabrik vaksin terbesar di dunia di luar Cina.
Jadi Novavax, AstraZeneca, juga kabarnya Pfizer dibuat di sana," ujarnya dalam diskusi, Minggu (28/3/2021).
Padahal menurut Budi, rencananya Indonesia akan menerima 11 juta dosis vaksin Covid-19 dari COVAX GAVI yang akan diterima secara bertahap hingga Mei 2021.
"Kita harusnya dapat jatah ini sekitar 11,7 juta di Maret April tapi sepertinya akan dapat cuma 1,1 juta, 10,6 juta vaksinya tertahan," kata mantan wakil menteri BUMN ini.
Ketersediaan vaksin Covid-19 Sinovac yang siap disuntikan hanya ada 7 juta dosis vaksin dan akan habis disuntikan dalam waktu 15 hari ke depan.