Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia lambat dan masih terkonsentrasi di kota-kota besar.
Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dalam diskusi virtual FMB 9, Rabu (31/3/2021).
Maxi menuturkan, angka partisipan lansia terbanyak diduduki oleh Jakarta Pusat sebanyak 80 persen, kota Surakarta, Surabaya, dan Kepulauan Riau masing-masing hampir 50 persen.
"Vaksinasi untuk lansia ini memang masih lambat, dari target 21,6 juta saat ini baru sekitar 1.560.000 orang. Dan saya lihat masih terkonsentrasi kota-kota besar yang sudah melaksanakan vaksinasi lansia cepat," ujar Maxi.
Baca juga: Trik Cegah Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Pada Lansia, Jaga Nutrisi, Perbaiki Imun Kakek dan Nenek
Baca juga: ITAGI : Vaksin AstraZeneca Aman untuk Usia 18 Tahun ke Atas, Juga untuk Lansia
Sementara di 400 daerah lain di Indonesia masih berada di angka 25 persen untuk partisipasi lansia dalam vaksinasi Covid-19.
Ia mengatakan, partisipasi lansia dalam vaksinasi yang rendah ini menjadi perhatian bagi pemerintah pusat maupun daerah.
"Menjadi persoalan komitmen dari pemerintah daerah
untuk membantu lansia datang ke tempat-tempat vaksinasi," jelasnya.
Saat ini secara nasional capaian vaksinasi Lansia lebih rendah yakni 1,3 juta orang daripada capaian vaksinasi petugas publik yang mencapai 3,9 juta orang.
Adapun lima provinsi dengan jumlah Lansia paling banyak namun capaian vaksinasi masih rendah, antara lain Jawa Barat 4,4 juta Lansia dengan capaian 133 ribu, Jawa Tengah 3,1 juta Lansia dengan capaian 299 ribu, Jawa Timur 2,5 juta Lansia dengan capaian 138 ribu, Sumatera Utara 1,2 juta Lansia dengan capaian 35 ribu, dan Banten 1,1 juta Lansia dengan capaian 44 ribu.