Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan membuat website khusus untuk menampilkan progres vaksinasi dalam negeri, yakni vaksin.kemkes.go.id.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk transparansi kepada publik untuk mengetahui stok, distribusi hingga jumlah vaksinasi yang telah dilakukan pusat dan daerah.
Vaksin.kemkes.go.id menampilkan perkembangan maupun progres terbaru perihal vaksinasi di Tanah Air.
Baca juga: Kemenkes Luncurkan Website Khusus Vaksinasi Covid-19, Mudahkan Masyarakat Cek dan Kontrol
Portal tersebut juga menampilkan terkait fasilitas vaksin, sentral vaksin hingga distribusi.
Selain itu, laman ini juga menampilkan secara detail distribusi vaksin Covid-19 ke daerah dan yang sudah disuntikan kepada penerima.
Dengan demikian, dari laman ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi berharap adanya kontrol publik sehingga proses vaksinasi transparan.
"Diharapkan ada kontrol publik, dengan demikian pemimpin daerah sangat konsen terhadap konstituen publiknya mereka," kata Budi saat diskusi virtual, Minggu (18/4/2021).
"Supaya transparasi ini terjadi dengan mekanisme cek dan kontrolnya terjadi dan biar publik mengontrol," tambahnya.
Situs ini diperuntukkan sebagai open data dan transparansi pemerintah pada ketersediaan vaksin dan menjadi media bagi masyarakat untuk memantau langsung perkembangan vaksinasi di tiap daerah.
Selain di tingkat pusat, vaksinasi dapat dilihat lebih detail termasuk di provinsi, kabupaten kota hingga desa.
Menkes juga menyebutkan media ini dapat dijadikan masyarakat untuk tetap mengontrol pemerintah.
Budi juga membeberkan selama ini pemerintah menyalurkan dosis vaksin secara merata ke seluruh daerah dengan waktu yang sama. Harapannya agar progres vaksinasi dapat berjalan serentak.
Sisanya setelah tiba di tiap wilayah, seluruh kebijakan percepatan vaksinasi berada di tangan kepala daerah
"Justru dengan transparansi seperti ini, vaksin ini begitu kita serah terima, sudah milik provinsi, kita enggak bisa kontrol," ungkapnya.
"Kalau mungkin saya lamban di pusat, kita dikontrol juga oleh publik secara transparan, ya saya udah biasa terima bully lah sekarang," pungkasnya.