Rencananya besok jajaran kesehatan TNI akan menggelar konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur.
Sejumlah pejabat kesehatan TNI yang direncanakan hadir besok antara lain Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI dr Albertus Budi Sulistya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad, serta para Kepala Dinas Angkatan.
"Akan melaksanakam konferensi pers terkait Vaksin Nusantara Covid-19," kata undangan yang diterima Tribunnews.com pada Minggu (18/4/2021).
Sebelumnya Vaksin Nusantara Covid-19 yang digagas Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memicu pro kontra di kalangan masyarakat.
Sebagian pejabat Anggota DPR RI dan tokoh nasional diketahui telah mendukung penelitian terkait vaksin tersebut dengan menjadi relawan.
Sebanyak sekira 40 anggota DPR RI lintas fraksi menjalani proses pengambilan darah yang merupakan rangkaian dari proses vaksinasi vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu (14/4/2021) lalu.
Di sisi lain, BPOM memberikan penilaian bahwa penelitian terkait Vaksin Nusantara tidak masuk kategori riset ilmiah sesuai standard internasional.
Penilaian BPOM tersebut juga mendapat dukungan dari sejumlah kalangan di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Vaksin Nusantara Jadi Polemik, Ini Bedanya dengan Vaksin Merah Putih
Lantas, apa bedanya vaksin merah putih dan vaksin nusantara?
Berikut hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber :
Metode dan Teknologi Vaksin Merah Putih dari 6 Kandidat
Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang bukan merujuk hanya satu vaksin saja. Melainkan sekelompok kandidat vaksin yang dikembangkan dari berbagai lembaga.
Saat ini vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga dalam negeri, yakni LBM Eijkman, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Enam lembaga tersebut mengembangkan vaksin Covid-19 dengan metode yang berbeda.