News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Sekadar Tiba di Tujuan, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman Hingga Digunakan

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak dalam gambar (ki-ka sesuai jarum jam): Moderator, Ellies Kiswoto - Direktur Technoplast, Dr. Kristoforus Hendra Djaya - Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Irwan Heriyanto, MARS - Chief of Medical Halodoc dan dr. Bettia M. Bermawi, Sp.PK - Ketua Bidang Tata Laksana dan Compliance Sentra Vaksinasi Serviam dalam Diskusi Media “Tantangan Distribusi Vaksin Covid-19 ke Pelosok Indonesia, Selasa (20/4/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program vaksinasi Covid-19 yang dimulai sejak Januari 2021 membawa dampak penting dalam penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.

Dengan target sasaran vaksinasi sebanyak 181.554.465 orang, pemerintah berupaya untuk memberikan layanan terbaik dengan terus meningkatkan penyuntikan vaksin hingga mencapai target satu juta dalam sehari.  

Berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), per 10 April 2021, dari target sasaran vaksinasi sebanyak 181.554.465, baru sekitar 5.050.524 orang yang menyelesaikan dua tahap vaksinasi.

Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS - Plt Dir Jend P2P Kemenkes RI mengatakan kondisi geografis Indonesia yang luas dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa dan beriklim tropis menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Hal ini terutama berkaitan dengan proses distribusi dan jaminan keamanan vaksin hingga ke penerima.

“Dalam pedistribusian vaksin, dibutuhkan rangkaian distribusi suhu dingin (cold chain) dimana vaksin harus selalu berada dalam kondisi suhu dingin tertentu dalam wadah penyimpanannya untuk menjaga kualitas dan efektivitas vaksin,"  katanya dalam acara Diskusi Media Virtual “Tantangan Distribusi Vaksin Covid-19 ke Pelosok Indonesia”, Selasa (20/4/2021)

Dia menambahkan, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana distribusi vaksin adalah ketersediaan kendaraan, ketersediaan dan kapasitas sarana/alat pendingin sesuai karakteristik vaksin, jadwal distribusi, level stok maksimum dan minimum vaksin, dan juga waktu interval vaksin sesuai dengan jenis vaksin.

“Selama proses distribusi harus dipastikan kualitas vaksin Covid-19 terjaga dengan baik. Untuk itu harus dilakukan pemantauan vaksin sepanjang proses distribusi.

Dari Biofarma ke Provinsi digunakan Bio Tracking dan Bio Detect yang dilengkapi freeze alert, alur perjalanan serta kualitas mutu vaksin selama perjalanan dengan memberikan peringatan dini ketika ada perubahan suhu yang signifikan dan dapat berdampak terhadap kualitas vaksin," katanya.

Baca juga: Data Kematian di India Dianggap Tidak Sesuai Jumlah Mayat yang Dikremasi Akibat Covid-19

Untuk itu, pemerintah sangat menghargai usaha dan keterlibatan para pemangku kepentingan yang telah berkiprah dalam mendukung suksesnya program vaksinasi Covid-19.

Dr. Kristoforus Hendra Djaya, Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), sependapat bahwa hal utama yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan distribusi vaksin adalah bagaimana memastikan vaksin yang diterima masyarakat kualitasnya terjaga selama pengiriman agar vaksin tetap efektif.

“Harus ada sistem distribusi yang terencana dengan baik serta tentunya didukung oleh ketersediaan wadah penyimpanan vaksin selama distribusi cold chain yang dapat diandalkan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan,” katanya.

IDI, lanjutnya, mendukung penuh pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan sampai saat ini terus memberikan edukasi mengenai manfaat vaksinasi Covid-19 dalam mendukung pemerintah mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini