Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Banyak kota di India saat ini mengalami kelangkaan tempat tidur pasien di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit.
Hal ini juga terlihat dalam 'teriakan putus asa' mereka terkait permintaan bantuan yang disampaikan di platform media sosial.
Banyak laporan dari seluruh penjuru negeri India yang menunjukkan bagaimana orang-orang yang sekarat ini tidak mendapatkan perawatan secara tepat waktu.
Sementara beberapa pemerintah negara bagian mengklaim bahwa mereka sedang membuat fasilitas baru untuk menampung para pasien Covid-19.\
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di India Membuat Indonesia Waspada
Baca juga: Tsunami Covid-19, India Telah Ada Peringatan, Sejak Februari Lalu Muncul Prediksi Lonjakan Kasus
Namun para ahli mengatakan fasilitas kesehatan ini akan sulit untuk mengimbangi laju peningkatan jumlah infeksi yang melonjak tajam.
Dikutip dari laman BBC, Rabu (21/4/2021), India telah secara konsisten melaporkan lebih dari 150.000 kasus selama beberapa hari terakhir.
Sementara pada hari Senin lalu, dilaporkan terjadi 273.810 kasus di negara itu, angka ini menunjukkan lonjakan harian terbesar sejak pandemi dimulai pada awal 2020.
Rumah sakit di sejumlah kota yang terkena dampak terparah seperti New Delhi, Mumbai dan Ahmedabad pun nyaris kehabisan tempat tidur pasien.
Situasinya tidak jauh berbeda dengan kota lainnya, seperti Lucknow, Bhopal, Kolkata, Allahabad dan Surat.
Pakar kesehatan masyarakat Anant Bhan mengatakan bahwa para pejabat negara itu bahkan tidak menggunakan masa paceklik ini untuk meningkatkan fasyankes.
"Negara ini tidak mengambil pelajaran apapun dari gelombang pertama. Kami mendapat laporan bahwa beberapa kota kehabisan tempat tidur bahkan itu terjadi pada gelombang pertama, dan itu seharusnya menjadi alasan yang cukup baik untuk bersiap menghadapi gelombang kedua," kata Bhan.
Ia menambahkan bahwa sepertinya terjadi koordinasi yang kurang antara negara bagian dan pemerintah federal mengenai pasokan oksigen dan obat-obatan esensial.
"Kami membutuhkan tanggapan yang terkonsolidasi dan pasokan obat-obatan ini harus dibagikan ke negara bagian," tegas Bhan.
Situasi kelangkaan ini bahkan jauh lebih mengerikan jika terkait tempat tidur ICU.
Beberapa kota diketahui hanya memiliki puluhan tempat tidur ICU yang tersisa.
Dalam keadaan panik ini, mereka mencoba membangun kapasitas ekstra di hotel dan stadion.
Anggota Gugus Tugas Covid-19 di negara bagian Kerala, India, Dr A Fathahudeen mengatakan bahwa mendapatkan tempat tidur ICU dan mengoperasikannya secara cepat bukan merupakan hal yang mudah.
Menurutnya, menambah tempat tidur saja tidak cukup, karena harus ditunjang pula fasilitas pendukung lainnya seperti oksigen serta dokter dan perawat.
"Kami perlu memastikan bahwa sebagian besar tempat tidur ini memiliki fasilitas oksigen. Kami membutuhkan lebih banyak dokter dan perawat untuk mengelola tempat tidur tambahan di ICU," tegas Dr Fathahudeen.
Ia mengatakan, ini akan menjadi 'tugas yang berat' bagi pemerintah India untuk menjalankan fasilitas seperti itu dan memastikan kualitas perawatan yang baik, hanya dalam waktu singkat.