Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Virus baru yang mirip dengan SARS-CoV-2 penyebab virus corona (Covid-19) diklaim telah ditemukan pada kelelawar di Inggris, meskipun saat ini belum diketahui apakah dapat menjadi ancaman bagi manusia seperti dikutip dari NewYork Post.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut, kelelawar merupakan hewan liar yang patut diwaspadai karena berpotensi menjadi sumber penyakit.
"Ada banyak di alam liar hewan misalnya kelelawar. Kelelawar itu banyak sekali jenisnya dan hidupnya itu kelelawar adalah salah satu makhluk yang panjang dan rantai kehidupannya, serta mobilitasnya itu luar biasa tinggi," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (26/4/2021).
Ia menuturkan, saat ini di dunia ada 1,6 juta jenis virus, di mana sekitar 800 ribu jenis virus itu berpotensi menyebabkan penyakit di manusia.
Pandemi Covid-19 ini mengingatkan manusia bahwa banyak potensi virus berada di alam liar.
Baca juga: Plagiarisme Disebut sebagai Penyimpangan Karya Ilmiah, Berbahaya seperti Virus Covid-19
"Artinya kita ini harus menjaga keseimbangan alam makanya dalam beberapa dekade itu ada yang namanya one health atau harmonisasi kesehatan, bukan hanya manusia tapi hewan dan juga lingkungan itu jadi penebangan hutan itu bukan berdampak pada masalah banjir saja," kata Dicky.
"Juga berdampak pada adanya potensi terganggunya habitat dari satu makhluk yang artinya berpotensi bisa terjadi lompatan virus pada manusia," sambungnya.
Untuk itu, di masa depan diharapkan ada perbaikan pengelolaan kesehatan yang sifatnya dalam format one health.
"Ini harus kita bangun di Indonesia dan dibangun kesadaran semua lapisan masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem dan menjaga habitat," pesan Dicky.