News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alasan Jaga Imunitas Tubuh itu Penting meski Sudah Vaksinasi Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screenshoot acara webinar pentingnya jaga imunitas tubuh meski sudah divaksinasi, Rabu (28/4/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda menurun signifikan meski ada program vaksinasi.

Protokol kesehatan disertai menjaga imunitas harus tetap dilakukan.

Dokter Spesialis Paru, Dr.dr. Erlina Burhan mengatakan, Indonesia harus belajar dari India, yang baru-baru ini mengalami Tsunami Covid-19.

 “Ini terjadi karena masyarakat abai dengan protokol kesehatan dan karena mereka merasa sudah divaksin.

Belajar dari India, maka vaksin bukan segala-galanya sehingga kalau sudah divaksin, jangan eforia dan abai dengan prokes,” ucap dokter di RS Persahabatan ini dalam acara webinar pentingnya jaga imunitas tubuh meski sudah divaksinasi, Rabu (28/4/2021).

Saat ini ungkap Erlina, kasus harian di Indonesia cukup mengkhawatirkan, sudah lebih 1,6 juta kasus di Tanah Air, dengan kematian lebih dari 44 ribu.

Baca juga: Dari Amazon Hingga Firma Domestik, Sektor Industri Bersatu Perangi Krisis Covid-19 Di India

Indonesia di peringkat ke-18 di dunia, dari sisi jumlah kasus Covid-19.  

"Masih perlu waspada, karena  baru melakukan vaksinasi 2%-an  dari target jumlah orang yang divaksin.Harus diingatkan menjalankan 5M  dan juga menjaga imunitas tubuh  adalah sesuatu yang penting, agar pencegahan bisa benar-benar dilaksanakan. Kita sudah sangat menderita, karena pandemi tidak kunjung selesai,” ujar dokter dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Senada dengan dr. Erlina, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Immunologi, DGatot Soegiarto,  juga menegaskan tidak ada perlindungan yang sifatnya seratus persen dari vaksin.

Baca juga: BioNTech Percaya Diri Vaksinnya Mampu Tangkis Varian Covid-19 India  

"Semakin berat tingkat infeksinya, tubuh berjuang semakin keras untuk mengalahkan virus. Fakta yang diperoleh, antibodi itu berbanding lurus dengan tingkat keparahannya," jelas Dr Gatot.

Ia menerangkan, orang yang telah dilakukan vaksinasi responnya bisa bermacam-macam, tergantung usia, gender, kualitas gizi, memiliki penyakit penyerta,  dan stres.

Orang yang usianya muda dibandingkan dengan yang tua, respon atau titer antibodi yang dibentuk lebih rendah yang berusia lebih tua. Karena orang tua mengalami penurunan fungsi. Salah satunya  fungsi imun yang menurun.

Perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki.  Orang dengan gizi bagus respon antibodi lebih tinggi dibandingkan dengan yang bergizi buruk.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini