Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sejak awal pandemi virus corona (Covid-19), hampir semua negara telah memberlakukan prosedur sistem penguncian (lockdown) sendiri dalam upaya menekan penyebaran virus SARS-CoV-2 mematikan yang menyebabkan 'penyakit pernafasan' itu.
Para profesional bidang kesehatan pun telah mendesak tiap orang untuk menerapkan protokol 3M yakni Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak sosial yang ketat untuk menekan angka penularan.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (30/4/2021), angka-angka baru yang dirilis oleh Universitas Johns Hopkins (JHU) pada hari Kamis kemarin mengungkapkan bahwa lebih dari 150 juta kasus Covid-19 telah didokumentasikan di seluruh dunia sejak pencatatan dimulai pada awal 2020.
Baca juga: Sequis Pelopori Program Perlindungan Pasca Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Polisi Sebut Banyak Mafia Karantina Covid-19 Beredar di Bandara Soekarno-Hatta
Jumlah pasti yang dirilis oleh universitas itu mencapai 150.068.372, dengan Amerika Serikat (AS) menjadi satu-satunya negara yang telah melaporkan lebih dari 32 juta kasus sejak dimulainya pandemi.
Dashboard Covid-19 JHU juga menyatakan bahwa korban tewas akibat Covid-19 secara global telah mencapai 3.160.617.
Mirip dengan jumlah kasusnya, AS juga memimpin dalam total kematian terkait Covid-19 saat Brazil menyusul dengan mencatat lebih dari 401.000 kematian.
Sebelumnya, JHU mengeluarkan pembaharuan data yang menunjukkan bahwa AS mengalami rasio positif 3,90 persen karena negara bagian Florida, Michigan, Texas, Pennsylvania, dan New York mengalami peningkatan kasus Covid-19 setiap harinya.
Namun saat ini secara global, para pejabat kesehatan dunia menetapkan bahwa India telah memimpin kasus harian baru, setelah mencatat lebih dari 379.000 kasus pada Kamis kemarin.
Brazil, Turki, Prancis, dan AS pun melengkapi lima negara teratas yang melaporkan jumlah kasus harian tertinggi.
Karena virus SARS-CoV-2 terus menyebar di India, AS telah meminta seluruh warganya yang berada di negara kawasan Asia Selatan untuk pergi segera dari negara itu setelah kondisi aman.
Pemberitahuan baru-baru ini yang diajukan oleh Kedutaan Besar AS di India mencatat bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menerapkan peringatan tingkat (tier) empat terkait pembatasan perjalanan setinggi mungkin.
Sementara itu Worldometer juga mencatat bahwa India melaporkan lebih dari 3.500 kematian baru pada hari Kamis, jumlah kematian hariannya pun tertinggi hingga saat ini.
Di sisi lain, kabar terbaru mengenai perkembangan situasi pandemi Covid-19 global muncul saat Wali Kota New York Bill de Blasio mengumumkan pada hari Kamis kemarin bahwa Big Apple akan dibuka kembali sepenuhnya pada 1 Juli mendatang.
--