Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi KIPI Hindra Irawan Satari menuturkan, peristiwa seorang guru di Sukabumi yang lumpuh usai menerima suntikan vaksin tidak terkait dengan vaksinasi Covid-19.
Ia mengatakan, proses audit dan investigasi telah dilakukan oleh Komda Jawa Barat.
Baca juga: Kondisi Susan Antela, Guru di Sukabumi yang Lumpuh Setelah Divaksin, Sudah Bisa Bicara, Terbata-bata
Baca juga: Vaksinasi Belum 100 Persen, Harga Emas Diprediksi Masih Akan Fluktuatif
"Sudah diaudit kemarin bersama Komda Jabar , kesimpulan : belum cukup bukti untuk mengkaitkan KIPI dengan imunisasi," ujarnya melalui pesan singkat elektronik kepada Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021).
Hindra melanjutkan, keadaan yang bersangkutan kini juga telah berangsur-angsur pulih.
"Dan saat ini keadaan subyek berangsur sembuh," lanjut Hindra
Juru bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menambahkan , sampai saat ini proses vaksinasi Covid-19 di Sukabumi terus berjalan.
"Iya masih berjalan proses (vaksinasi di Sukabumi)," kata Nadia saat dikonfirmasi.
Dikutip dari Tribun Jabar, Susan Antela (31) guru asal Kampung Pasir Talaga RT 03/ 06, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, disebut-sebut mengalami pendarahan saat disuntik vaksin Covid-19.
Diketahui, Susan Antela lumpuh setelah divaksin.
Baca juga: Guru di Sukabumi Lumpuh Setelah Divaksin, Kronologi Hingga Tanggapan Dinas Kesehatan
Baca juga: Tubuh Bereaksi Usai Disuntik, Benarkah karena Vaksin? Komnas KIPI: Harus Dibuktikan 2 Syarat Ini
Yayu (26), adik guru di Sukabumi itu, mengatakan kakaknya merasakan pusing, mual, dan lemas setelah 10 menit disuntik.
"Nah, pada saat disuntik itu sebenarnya keluar darah, darahnya banyak.
Teteh sampai bilang darahnya mancer (nyembur) katanya kayak gitu, terus disuruh duduk.
Disuruh duduk bukannya membaik malah merasa sesak," ujar Yayu saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya, Kamis (29/4/2021).